5. Trauma Mendalam dan Ironi Pahit Soal Keamanan
Meskipun sang anak dilaporkan dalam kondisi stabil dan tidak memerlukan evakuasi medis lebih lanjut menurut Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF), luka yang tak terlihat justru lebih dalam.
Insiden ini meninggalkan trauma mendalam bagi seluruh keluarga, terutama sang anak. Liburan yang seharusnya menjadi kenangan indah berubah menjadi mimpi buruk yang sulit dilupakan.
Kejadian ini juga menjadi sebuah ironi pahit. Keluarga Winda, seperti jutaan wisatawan lainnya, memilih Singapura karena reputasi keamanannya.
“Kami percaya Singapura adalah negara yang aman. Tapi ini menyangkut nyawa anak saya. Rasanya sulit sekali menerima kenyataan ini,” ujar Winda dengan nada lirih.