Suara.com - Presiden Prabowo Subianto melakukan potong tumpeng saat menyambangi Wisma Danantara Indonesia yang kini resmi menjadi kantor Badan Pengelola Investasi Danantara.
Hal itu diketahui lewat unggahan foto akun Instagram @presidenrepublikindonesia.
Tampak Prabowo hadir di Wisma Danantara bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah menteri.
CEO Danantara Rosan Roeslani terlihat foto bersama dengan Prabowo dan Gibran sembari memegang potongan tumpen pertama.
"Presiden, didampingi oleh Wakil Presiden beserta jajaran pimpinan Danantara dan para menteri Kabinet Merah Putih, mengunjungi Wisma Danantara Indonesia yang resmi menjadi kantor Badan Pengelola Investasi Danantara ke depan," tulis akun @presidenrepublikindonesia, dilihat Senin (30/6/2025).
Prabowo menyampaikan harapan untuk Danantara. Kepala negara berharap Danantara terus tumbuh dan berkembang sebagai dana pengelolaan kekayaan negara.
"Melalui keberadaan kantor ini, Presiden menyampaikan harapannya agar Danantara terus tumbuh dan berkembang sebagai dana pengelolaan kekayaan negara yang andal, mampu mendorong pembiayaan berbagai proyek strategis nasional, serta memberikan manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," tulis akun @presidenrepublikindonesia.

Tampak hadir dan turut berfoto bersama Prabowo para pengurus Danantara, di antaranya CEO Danantara Rosan, COO Danantara Donny Oskaria, CIO Danantara Pandu Sjahrir, Ketua Dewan Pengawas Danantara Erick Thohir dan Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Muliaman Hadad.
Sementara sejumlah menteri yang hadir dan berfoto bersama Prabowo, yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Baca Juga: Gibran Dicap Berdusta usai jadi Wapres, Feri Amsari: Di Kasus Fufufafa Agak Berat Dia Minta Maaf
Kemudian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.