Tayangan Xpose Uncensored Menuai Protes, Trans7 Didemo Massa

Alfian Winanto Suara.Com
Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:01 WIB
  • Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Ulama dan Pesantren di gedung Transmedia, Jakarta, Rabu (15/10/2025). [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar]
    Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Ulama dan Pesantren di gedung Transmedia, Jakarta, Rabu (15/10/2025). [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar]
  • Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Ulama dan Pesantren di gedung Transmedia, Jakarta, Rabu (15/10/2025). [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar]
    Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Ulama dan Pesantren di gedung Transmedia, Jakarta, Rabu (15/10/2025). [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar]
  • Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Ulama dan Pesantren di gedung Transmedia, Jakarta, Rabu (15/10/2025). [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar]
    Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Ulama dan Pesantren di gedung Transmedia, Jakarta, Rabu (15/10/2025). [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar]
  • Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Ulama dan Pesantren di gedung Transmedia, Jakarta, Rabu (15/10/2025). [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar]
  • Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Ulama dan Pesantren di gedung Transmedia, Jakarta, Rabu (15/10/2025). [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar]
  • Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Ulama dan Pesantren di gedung Transmedia, Jakarta, Rabu (15/10/2025). [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar]

Suara.com - Pengunjuk rasa mengikuti Aksi Bela Ulama dan Pesantren di gedung Transmedia, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Buntut dari tayangan program 'Xpose Uncensored' soal pondok pesantren Lirboyo, Gedung Trans7 di Jalan Kapten Pierre Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan kembali digeruduk massa pendemo.

Dalam aksinya, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta dan para alumni pesantren menuntut pihak Trans7 untuk bertanggung jawab atas tayangan program Xpose Uncensored pada tanggal 13 Oktober di stasiun televisi Trans7 yang dianggap melecehkan tradisi pondok pesantren, santri, dan para kiai.

Unjuk rasa ini dilakukan untuk menjaga marwah pesantren dan merespons pemberitaan yang dinilai tidak proporsional terhadap dunia pesantren. [ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar]

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI