Profil Dr Zakir Naik Safari Ceramah di Indonesia: dari Pisau Bedah hingga Bisnis Jutaan Dolar

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 09 Juli 2025 | 10:50 WIB
Profil Dr Zakir Naik Safari Ceramah di Indonesia: dari Pisau Bedah hingga Bisnis Jutaan Dolar
Ulama Zakir Naik di Jakarta, Jumat (31/3).- ilustrasi Profil Dr Zakir Naik Safari Ceramah di Indonesia: dari Pisau Bedah hingga Bisnis Jutaan Dolar

Suara.com - Kehadiran ulama Zakir Naik di Solo hingga Malang baru-baru ini menyedot perhatian publik. Profil Dr Zakir Naik pun mulai diperbincangkan.

Ribuan pasang mata, dari berbagai latar belakang agama, menjadi saksi dari ceramah Zakir Naik yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Namun, di balik panggung yang megah dan sorotan media, terdapat sisi-sisi lain dari seorang ulama Zakir Naik yang jarang terungkap sepenuhnya.

Dalam profil Dr Zakir Naik bukan sekadar pendakwah. Ia adalah seorang mantan dokter bedah, pebisnis dengan omzet jutaan dolar, sekaligus sosok yang hidup dengan kesederhanaan sekaligus kontroversi.

Artikel ini tidak hanya akan melaporkan jalannya dakwah di Solo, tetapi juga mengupas lapisan-lapisan kompleks yang membentuk profil dr Zakir Naik, seorang tokoh ulama Islam terkemuka saat ini.

Jejak Sang Ahli Bedah di Panggung Dakwah

Sebelum dikenal sebagai orator ulung agama Islam, Zakir Abdul Karim Naik adalah seorang profesional medis.

"Saya awalnya adalah dokter. Orangtua saya juga seorang dokter. Jadi kami adalah keluarga dokter," ujar Zakir Naik seperti dalam video di kanal YouTube Richard Lee.

Lulus dengan gelar Sarjana Kedokteran dan Bedah (MBBS) dari Maharashtra, ia adalah seorang dokter bedah yang dihormati.

Namun, sebuah kegelisahan spiritual mendorongnya untuk menukar pisau bedah dengan mikrofon.

Baca Juga: Zakir Naik Ceritakan Perjalanan Spiritual: Dari Dokter Bedah hingga Ogah Ambil Uang Dakwah

"Saya memilih dokter karena saya merasa dokter adalah pekerjaan terbaik dalam hidup. Tapi ketika saya menemukan pekerjaan yang lebih baik (dakwah), di mana kita merawat manusia secara spiritual, itu jauh lebih kuat dibandingkan kita merawat seseorang secara fisik dan medis," katanya.

Perjalanan spiritualnya ini bukanlah keputusan instan. Ia terinspirasi oleh Ahmed Deedat, pendakwah legendaris lainnya, dan merasa terpanggil untuk mendedikasikan hidupnya pada dakwah.

Uniknya, latar belakang medisnya tidak ia tinggalkan begitu saja. Ia membawa metode analisis, logika berbasis bukti, dan pendekatan sistematis dari dunia kedokteran ke dalam cara ia berdakwah.

Hal ini menjadi ciri khasnya, di mana setiap argumen selalu ia coba dasari dengan kutipan dari berbagai kitab suci dan data ilmiah—sebuah pendekatan yang membuatnya dikagumi sekaligus dikritik.

Mimbar Dakwah Zakir Naik di Solo

Acara di Solo menjadi bukti nyata bahwa magnet Dr Zakir Naik belum pudar. Bertajuk "Public Lecture", acara ini secara eksplisit terbuka untuk umum, termasuk bagi mereka yang non-Muslim.

Panitia bahkan menyediakan jalur khusus bagi peserta non-Muslim yang ingin bertanya langsung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI