Suara.com - Kasus kematian diplomat muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan, di kamar kosnya yang terkunci dari dalam di indekos elite Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) tidak hanya meninggalkan duka.
Bagi para pengamat kasus kriminal dan penikmat fiksi misteri, kasus ini membuka kembali diskusi tentang salah satu subgenre paling memikat dan membingungkan: locked room mystery atau misteri ruang terkunci.
Istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun konsepnya adalah inti dari teka-teki kriminal paling klasik.
Pertanyaan sentral dalam kasus semacam misteri pembunuhan ruang tertutup bukan hanya "siapa" pelakunya, tetapi yang lebih krusial adalah "bagaimana" caranya?
Bagaimana sebuah kejahatan, sering kali pembunuhan, dapat terjadi di dalam sebuah ruangan yang tampaknya mustahil untuk dimasuki atau ditinggalkan oleh pelaku?
Secara definisi, locked-room mystery adalah sebuah skenario kejahatan di mana korban ditemukan di dalam sebuah ruangan yang tertutup rapat.
Pintu terkunci dari dalam, jendela teralis atau tertutup rapat dari dalam, tidak ada cerobong asap, dan tidak ada jalan keluar atau masuk lain yang terlihat.
TKP seolah menjadi sebuah kotak teka-teki yang mustahil. Tidak ada senjata pembunuhan di lokasi, atau jika ada, tidak mungkin digunakan oleh korban untuk bunuh diri.
Situasi ini menciptakan ilusi "kejahatan yang mustahil", menantang para detektif—baik di dunia nyata maupun fiksi—untuk berpikir di luar nalar konvensional.
Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Arya Belum Terpecahkan, Polisi Libatkan Ahli Digital dan Forensik
Akar Sejarah: Dari Poe hingga Agatha Christie
Genre ini dipopulerkan dalam dunia sastra jauh sebelum menjadi tantangan bagi kepolisian modern.
Banyak yang setuju bahwa "bapak" dari genre ini adalah penulis legendaris Edgar Allan Poe dengan cerpennya pada tahun 1841, The Murders in the Rue Morgue.
Dalam kisah ini, detektif C Auguste Dupin dihadapkan pada kasus dua wanita yang dibunuh secara brutal di dalam sebuah apartemen di Paris yang terkunci dari dalam.
Sejak saat itu, genre ini menjadi favorit banyak penulis misteri. Sir Arthur Conan Doyle beberapa kali menghadirkannya dalam petualangan Sherlock Holmes.
Namun, ratu dan raja dari genre ini adalah Agatha Christie dan John Dickson Carr. Christie sering menggunakan variasi ruang terkunci dalam novel-novelnya.