4 Bocah Dirantai di Boyolali dan Dibiarkan Kelaparan, Pelakunya Ternyata Guru Ngaji

Bernadette Sariyem Suara.Com
Senin, 14 Juli 2025 | 12:53 WIB
4 Bocah Dirantai di Boyolali dan Dibiarkan Kelaparan, Pelakunya Ternyata Guru Ngaji
4 Anak Kelaparan dan Dirantai di Andong, Boyolali Jawa Tengah, Ternyata pelakunya adalah SP (65) guru ngaji mereka. (X)

Suara.com - Polres Boyolali akhirnya angkat bicara mengenai kasus penemuan empat bocah yang disekap dan dirantai di sebuah rumah di Desa Mojo, Kecamatan Andong.

Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto mengungkap motif pelaku, SP (65), ternyata bertolak belakang dengan citranya sebagai tokoh yang cukup religius di lingkungan sekitar.

Menurut Kapolres, keempat anak tersebut—MAF (11) dan adiknya VMR (6) dari Batang, serta SAW (14) dan adiknya IAR (11) dari Semarang—sengaja dititipkan oleh orang tua mereka kepada SP.

Tujuannya adalah agar anak-anak tersebut mendapatkan pendidikan agama.

"Pertimbangannya anak tersebut diberikan pendidikan dan pengajaran untuk mengaji. Serta diberikan pendidikan secara informal karena Pak S sebelumnya sudah dikenal sebagai tokoh yang cukup relijius," kata AKBP Rosyid kepada wartawan di Polres Boyolali, Senin (14/7/2025).

Dipaksa Kerja Cari Rumput

Namun, alih-alih dididik, anak-anak tersebut justru mengalami penderitaan.

Saat ditanya mengenai alasan mengapa sebagian anak sampai dirantai, Kapolres menyebut itu adalah bagian dari metode yang diterapkan SP.

"Dari hasil interograsi, (alasan dirantai) itu bentuk cara pengajaran yang dilakukan saudara S kepada anak-anak," jelasnya.

Baca Juga: 4 Bocah Dirantai dan Kelaparan di Rumah, Terbongkar Usai Satu Anak Nekat Curi Kota Amal Masjid

SP sendiri telah diamankan di Polres Boyolali sejak Minggu (13/7/2025) sore.

Pihak kepolisian telah melakukan gelar perkara pada Senin pagi untuk menentukan status hukumnya dan akan segera menetapkan tersangka dalam kasus yang menggemparkan ini.

Kenyataan pahit yang dialami anak-anak ini sangat jauh dari tujuan awal orang tua mereka.

Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Muksin, mengungkapkan bahwa keempatnya tidak pernah disekolahkan.

Sebaliknya, mereka justru dieksploitasi untuk bekerja.

“Ya (tidak disekolahkan). Disuruh cari daun untuk kambing. Satu bulan,” ungkap Muksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI