Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 25 Mei 2025 | 13:15 WIB
Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong
Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro [Instagram Pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama KPAA Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro menjadi sorotan tajam di jagat media sosial dan publik menyusul mencuatnya kasus dugaan penipuan berkedok investasi bodong yang melibatkan Koperasi Bahana Lintas Nusantara. Nicholas, yang disebut sebagai salah satu Ketua Koperasi tersebut, kini tengah dicari oleh sejumlah nasabah yang merasa dirugikan dan telah melaporkannya ke pihak berwajib.

Mendadak Hilang Setelah Dituntut Nasabah

Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, yang menyandang diduga memiliki gelar bangsawan Kanjeng Pangeran Arya Adipati dari Keraton Kasunanan Surakarta itu, dilaporkan ke Polresta Solo setelah somasi yang dilayangkan nasabah sejak tanggal 24 April 2025 tidak mendapatkan respons.

Sejak saat itu, sosoknya menghilang di tengah tuntutan para nasabah yang meminta uang mereka kembali. Tidak ada keterangan apapun dari Nyoto sejak sebelum menghilang.

Koperasi Bahana Lintas Nusantara kabarnya diduga menjanjikan keuntungan investasi yang fantastis, bahkan mencapai hingga 200 persen. Namun, janji manis itu kini hanya menjadi isapan jempol. Nasabah yang terlanjur menginvestasikan uang mereka, bahkan hingga ratusan juta rupiah, kini kelimpungan lantaran koperasi secara tiba-tiba menghentikan setoran keuntungan.

Akun Instagran Nicholas Nyoto Prasetyo dan Dinasti Nusantara Grup

Melalui akun Instagram pribadinya, @mas_boos_nicho, Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro memang kerap memamerkan gelar kebangsawanannya dan sang istri, Kanjeng Mas Ayu Tumenggung (KRAT) Kristina Prihati Setyoningtyas, yang juga diperoleh dari Keraton Kasunanan Surakarta. Sebuah postingan pada 28 Januari 2025 menampilkan potret dirinya bersama istri saat mengikuti prosesi kenaikan gelar dan kirab di Keraton Solo.

Akun Instagram tersebut juga mengungkap bahwa Nicholas merupakan pendiri (founder) dari Dinasti Nusantara Grup (DNG), sebuah entitas yang membawahi sejumlah usaha yang dikelolanya. Tragisnya, Koperasi Bahana Lintas Nusantara, yang kini tersandung kasus penipuan investasi, adalah salah satu usaha yang bernaung di bawah grup tersebut.

Postingan-postingan lama Nicholas di media sosialnya juga menunjukkan aktivitas promosi Koperasi Bahana Lintas Nusantara yang sangat gencar. Ia kerap mengulas keuntungan bergabung, program-program menarik, serta janji-janji keuntungan berlipat ganda. Selain itu, Nicholas juga sering mengunggah kesibukannya sebagai pengusaha, termasuk potret pertemuan dengan tokoh-tokoh penting, mitra bisnis, peninjauan proyek, hingga momen kebersamaan dengan sejumlah artis dan publik figur.

Baca Juga: OJK Sebut Emak-emak Pelaku UMKM Sering Terkena Penipuan Layanan AI

Laporan Polisi dan Penelusuran Lebih Lanjut

Hingga saat ini, sudah ada beberapa nasabah yang melaporkan Koperasi Bahana Lintas Nusantara ke pihak kepolisian, baik di Polres Boyolali maupun Polresta Solo. Nicholas sendiri, sebagai pimpinan atau ketua Koperasi Bahana Lintas Nusantara, menjadi fokus utama dalam penyelidikan terkait dugaan penipuan ini.

Berdasarkan penelusuran oleh radarsolo.com, akun Instagram @mas_boos_nicho yang dibuat pada tahun 2018, terpantau aktif dengan 262 postingan dan memiliki 3.117 pengikut. Postingan terakhir Nicholas, yang berupa ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H menampilkan fotonya bersama sang istri, diunggah pada 30 Maret 2025. Sejak saat itu, tidak ada unggahan baru.

Koperasi Bahana Lintas Nusantara diklaim berdiri pada tahun 2008 dengan nama awal Koperasi Serba Usaha Nugroho Mulyo, berdasarkan badan hukum No.14099/BH/KDK.II/VI/2006/Tanggal 16 Juni 2008. Kemudian, pada tahun 2020, koperasi ini berganti nama menjadi Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) melalui keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan melakukan pengecekan mendalam sebelum terlibat dalam skema investasi yang menjanjikan keuntungan tidak realistis. Pihak berwajib diharapkan dapat segera mengungkap kasus ini secara tuntas dan mengembalikan kerugian para korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI