Fakta paling mencengangkan datang dari pengakuan pelaku kepada polisi.
Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto, menjelaskan bahwa orang tua menitipkan anak-anak tersebut kepada SP dengan tujuan mulia, yakni untuk belajar mengaji.
Pelaku memang dikenal warga sebagai sosok yang cukup religius.
"Pertimbangannya anak tersebut diberikan pendidikan dan pengajaran untuk mengaji. Serta diberikan pendidikan secara informal karena Pak S sebelumnya sudah dikenal sebagai tokoh yang cukup relijius," kata Kapolres, Senin (14/7/2025).
Namun, kepercayaan itu dibalas dengan kekejaman.
Saat ditanya mengapa anak-anak itu dirantai, pelaku memberikan jawaban yang tak masuk akal.
"Dari hasil interograsi, alasan dirantai itu bentuk cara pengajaran yang dilakukan saudara S kepada anak-anak," ungkap Rosyid.
3. Tidak Disekolahkan, Justru Dieksploitasi Cari Pakan Ternak
Alih-alih mendapatkan pendidikan formal dan agama seperti yang diharapkan, keempat bocah ini justru putus sekolah.
Baca Juga: Rumah Mengaji Jadi Neraka, 4 Bocah Dirantai di Boyolali Berasal dari Batang dan Semarang
Mereka dipaksa bekerja oleh pelaku.
Menurut Kades Mojo, anak-anak ini menghabiskan hari mereka bukan untuk belajar, melainkan untuk mencari pakan ternak.
“Ya tidak disekolahkan. Disuruh cari daun untuk kambing. Satu bulan,” kata Muksin.
Hal ini menunjukkan adanya unsur eksploitasi anak yang jelas, di mana mereka dipaksa bekerja di bawah umur dan hak pendidikannya dirampas.
4. Dua Anak Terkecil Dirantai Sebulan, Tidur di Luar Tanpa Alas
Kekejaman pelaku paling terlihat pada perlakuan terhadap dua anak terkecil, VMR (6) dan IAR (11).