Apa Itu Tawakal, Kata yang Baru Dipelajari Tom Lembong di Penjara

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Senin, 14 Juli 2025 | 20:26 WIB
Apa Itu Tawakal, Kata yang Baru Dipelajari Tom Lembong di Penjara
Pengertian tawakal, konsep Islam yang dipelajari Tom Lembong. [suara.com/dea]

Suara.com - Tom Lembong, terdakwa korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan pada tahun 2015—2016, mengaku baru belajar tentang kata tawakal di penjara.

Tom yang akan menghadapi sidang putusan dalam perkara tersebut mengaku baru saja mempelajari satu konsep dalam agama Islam yaitu tawakal.

“Dalam tahanan, saya diajarkan oleh sesama tahanan yang beragama Islam, kata baru bagi saya, yaitu ‘tawakal’,” kata Tom Lembong saat membacakan duplik di PN Tipikor Jakarta, Senin (14/7/2025).

Menurut Tom, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin dalam perkara ini dan kita menyerahkan hasilnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Apa itu Tawakal?

Tawakal adalah satu konsep yang dikenal dalam ajaran Islam. Allah Ta’ala berfirman dalam Alquran mengenai tawakal:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq: 3)

Secara bahasa, Tawakkal artinya mewakilkan, yaitu menampakkan kelemahan dan bersandar atau bergantung kepada orang lain.

Baca Juga: Dituntut 7 Tahun Penjara, Tom Lembong Belajar Kata 'Tawakal' di Rutan

Ibnu Rojab rahimahullah dalam Jami’ul Ulum wal Hikam tatkala menjelaskan mengenai tawakal:

”Tawakkal adalah benarnya penyandaran hati pada Allah ‘Azza wa Jalla untuk meraih berbagai kemaslahatan dan menghilangkan bahaya baik dalam urusan dunia maupun akhirat, menyerahkan semua urusan kepada-Nya serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa ‘tidak ada yang memberi, menghalangi, mendatangkan bahaya, dan mendatangkan manfaat kecuali Allah semata’.”

Perlu diketahui bahwa tawakal bukanlah hanya sikap bersandarnya hati kepada Allah semata, namun juga disertai dengan melakukan usaha.

Ibnu Rajab mengatakan bahwa menjalankan tawakal tidaklah berarti seseorang harus meninggalkan sebab atau sunnatullah yang telah ditetapkan dan ditakdirkan.

Karena Allah memerintahkan kita untuk melakukan usaha sekaligus juga memerintahkan kita untuk bertawakal.

Oleh karena itu, usaha dengan anggota badan untuk meraih sebab termasuk ketaatan kepada Allah, sedangkan tawakal dengan hati merupakan keimanan kepada-Nya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI