Kerap Timbul Masalah soal MBG, Kepala BGN Bilang Begini

Kamis, 17 Juli 2025 | 08:33 WIB
Kerap Timbul Masalah soal MBG, Kepala BGN Bilang Begini
Ilustrasi sejumlah siswa menyantap MBG. [Antara]

Suara.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, pihaknya terus melakukan konsolidasi untuk memperbaiki beragam masalah yang timbul sepanjang pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).

Konsolidasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan MBG agar masyarakat tidak menganggap program tersebut terlalu dipaksakan, seiring terjadinya masalah yang muncul.

Konsolidasi tersebut ditekankan Dadan, menyusul temuan belatung di SMA Negeri 1 Tambakboyo dan SMKN Tambakboyo di Tuban.

"Kita konsolidasi terus menerus," kata Dadan kepada Suara.com, Kamis (17/7/2025).

Sebelumnya, Dadan buka suara mengenai temuan belatung di dua sekolah di Kecamatan Tambakboyo, Tuban.

Dadan mengatakan bahwa BGN sedang mencermati apa yang menjadi penyebab terdapat belatung di empat nampan MBG.

Ia mengatakan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi penyedia MBG ke dua sekolah tersebut juga baru berjalan.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana membantah jika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tak dilibatkan oleh pihaknya dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bantahan itu disampaikan oleh Dadan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI dan Kepala BPOM di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/5/2025). (Tangkapan layar/Bagaskara)
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana  (Tangkapan layar/Bagaskara)

"SPPG baru jalan 14 Juli, jadi baru. Kami sedang mencermati penyebabnya karena dari 3.400-an porsi ada 4 yang terkontaminasi dalam keadaan hidup segar," kata Dadan kepada Suara.com, Rabu (16/7/2025).

Dadan mengatakan, BGN sudah meminta SPPG agar lebih cermat dalam memilih bahan baku serta mengolah hingga sampai ke tangan penerima manfaat.

Baca Juga: Pemerintah Mau Digitalisasi MBG, Pede Bisa Cegah Stunting dan Sambut Bonus Demografi

"Kami sudah minta agar SPPG lebih cermat dalam memilih bahan baku, mengolah dan menyajikannnya," kata Dadan.

Ahli Gizi Soroti Keteledoran Program MBG

Kasus keracunan massal akibat konsumsi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah kembali menuai sorotan.

Ahli gizi masyarakat, dr. Tan Shot Yen, menyebut pelaksanaan program MBG terkesan teledor karena sejumlah dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bisa beroperasi tanpa pelatihan dasar terlebih dahulu.

Menurutnya, fakta bahwa pelatihan baru diberikan setelah kasus mencuat menunjukkan ketidaksiapan sistem MBG.

Tan mengingatkan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) sebenarnya telah memiliki buku panduan teknis pelaksanaan MBG. Namun, tanpa sistem monitoring, supervisi, dan evaluasi ketat di lapangan, panduan tersebut tak akan berguna.

Ia juga menyoroti lemahnya uji coba teknis sebelum program MBG diresmikan pada 6 Januari 2025 lalu. Menurutnya, uji coba itu terkesan hanya seremonial dengan dihadiri banyak pejabat.

Dia menekankan bahwa paling penting justru uji coba di setiap titik distribusi MBG. Mulai dari proses pembelian, produksi, hingga pembagian makanan kepada siswa, seluruh tahapan harus benar-benar mengikuti standar operasional yang telah ditetapkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI