Suara.com - Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar para pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025), berpotensi menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan utama Ibu Kota.
Aparat kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk menghindari kawasan sekitar dan menggunakan jalur alternatif demi kelancaran mobilitas.
Sebanyak 1.437 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek jajaran diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi.
![Sejumlah pengemudi ojek daring (ojol) melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/20/49264-demo-ojol-di-jakarta-demo-ojek-daring.jpg)
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan bahwa pengamanan dimulai sejak pukul 08.00 WIB melalui apel pasukan di Pos Polisi Merdeka Barat.
“Kami imbau masyarakat untuk menghindari kawasan Monas, Medan Merdeka, dan sekitarnya selama aksi berlangsung. Gunakan jalur alternatif agar tidak terjebak kemacetan,” ujar Susatyo kepada awak media.
Aksi unjuk rasa ini diprakarsai oleh kelompok Unit Reaksi Cepat (URC) Bergerak, yang membawa tiga tuntutan utama kepada pemerintah.
Tuntutan itu meliputi penolakan terhadap klasifikasi sebagai buruh, penolakan terhadap potongan komisi 10% dari aplikator, serta desakan agar Presiden menerbitkan Perppu tentang transportasi daring.
Susatyo menegaskan bahwa pihaknya siap mengawal aksi ini dengan pendekatan humanis namun tetap tegas. Ia meminta massa aksi untuk tertib dan tidak melanggar aturan.
“Kepada seluruh orator, kami minta untuk menenangkan massa, tidak memprovokasi, dan tidak memancing kericuhan. Sampaikan aspirasi secara damai dan bermartabat,” tegasnya.
Baca Juga: Ribuan Polisi Dikerahkan, Demo Ojol Kepung Monas Pagi Ini!
Lebih lanjut, aparat yang berjaga juga diinstruksikan untuk tidak membawa senjata api.
"Layani saudara-saudara kita yang akan menyampaikan pendapat dengan humanis dan profesional, namun tetap waspada dan siaga," ucapnya.
Sementara itu, Transjakarta dan instansi transportasi lainnya turut melakukan langkah antisipatif agar layanan publik tetap berjalan di tengah aksi.
Beberapa rute bus mengalami penyesuaian untuk menghindari area konsentrasi massa.
Demi keamanan dan kenyamanan bersama, masyarakat diimbau memantau informasi lalu lintas terkini dan mempertimbangkan penggunaan moda transportasi lain atau penyesuaian waktu perjalanan selama aksi berlangsung.
Antara