Pernyataan ini, meski ringan, menunjukkan gaya komunikasi politik Kaesang yang khas milenial: santai, sedikit sisi lain, wacana ini terus hidup, mengingat PSI disebut-sebut telah menyiapkan posisi khusus tersebut untuk Jokowi.
Kongres PSI yang akan digelar di dua lokasi prestisius di Solo. Pertama di Graha Saba Buana dan Edutorium UMS.
Acara ini bukan sekadar ajang suksesi. Namun acara yang cukup sarat dengan hubungan keluarga.
Diperkirakan akan dihadiri puluhan ribu kader ini menjadi panggung utama bagi PSI untuk memperkenalkan identitas barunya.
Solo Jadi Saksi: Transformasi PSI dari Mawar ke Gajah
Salah satu perubahan paling mencolok adalah logo partai.
Bunga mawar yang selama ini menjadi simbol solidaritas dan perjuangan akan digantikan dengan ikon gajah.
Bendera-bendera dengan logo gajah berkepala merah dan berbadan hitam bahkan sudah mulai menghiasi sudut-sudut kota Surakarta.
Perubahan ini adalah sinyal kuat bahwa PSI ingin melepaskan citra sebagai "partai ideal baru. Apa maknanya?
Baca Juga: Wawancara Eksklusif: Bro Ron Lawan Kaesang dengan Politik 'Akar Rumput', Bukan Modal Duit
Kekuatan dan Kebijaksanaan: Dalam filosofis" dan menunjukkan diri sebagai kekuatan politik yang siap bertarung secara riil di kancah nasional.
Perebutan Kursi Ketum: Kaesang Melenggang atau Ada Kejutan Baru?
Status petahana apalagi kinerjanya selama memimpin dianggap cukup baik oleh sebagian kader.
Muncul wacana Jokowi akan masuk ke bursa calon ketum dalam kongres itu. Namun, Kaesang memastikan hal itu tidak akan terjadi.
"Enggak mungkin juga, anak sama bapak saling berkompetisi," tegasnya.
Hasil sementara e-voting menunjukkan keunggulan Kaesang atas dua kandidat lainnyaasi duel ayah-anak di internal partai.