Kongres PSI: Kaesang "Digoyang" Isu Jokowi Jadi Dewan Pembina, Dinasti Politik Dimulai?

Kamis, 17 Juli 2025 | 18:40 WIB
Kongres PSI: Kaesang "Digoyang" Isu Jokowi Jadi Dewan Pembina, Dinasti Politik Dimulai?
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, menunjukkan sekaligus mengenalkan logo baru partainya saat berkampanye di Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (16/7/2025). (Foto dok. PSI)

Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menjadi pusat perhatian panggung politik nasional.

Menjelang Kongres Nasional di Surakarta pada 19-20 Juli 2025, partai yang identik dengan citra "partai anak muda" ini tidak hanya bersiap memilih ketua umum baru, tetapi juga melakukan perombakan besar-besaran.

Mulai dari logo hingga isu strategis seputar posisi ayah sang ketua umum, Joko Widodo.

Di tengah pusaran spekulasi, Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, justru menanggapinya dengan gaya jenaka yang khas, memantik tanya: ini sekadar manuver keluarga di Persimpangan? Manuver Gajah atau takhta Kaesang.

Kelakar Kaesang dan Posisi 'Bapak' di PSI

Rumor yang paling santer beredar adalah potensi Jokowi menjadi Dewan Pembina PSI setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden.

Isu ini menggelinding bak bola liar, memunculkan spekulasi tentang "dinasti politik".

Bukan hanya karena isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal didapuk menjadi Dewan Pembina, tetapi juga karena serangkaian manuver dramatis yang tengah dibangun di tubuh partai berlambang mawar—yang kini telah berganti kulit itu.

Namun, saat dikonfirmasi, Ketua Umum PSI Kaesang memberikan jawaban yang jauh dari kesan formal dan kaku.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif: Bro Ron Lawan Kaesang dengan Politik 'Akar Rumput', Bukan Modal Duit

"Mosok saya merestui bapak saya," ujar Kaesang Pangarep, dengan gaya khasnya, justru melempar candaan yang membuat suasana sedikit cair.

"Ini biar berjalan dulu, Kongres kan belum selesai, biar Kongres berjalan dulu," ucap Kaesang dengan santai dikutip, Kamis (17/7/2025).

Jokowi dan putra bugsunya yang juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (Ist)
Jokowi dan putra bugsunya yang juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. (Ist)

Pernyataan ini seolah menjadi cara Kaesang untuk meredakan ketegangan politik sambil menunjukkan candaan "Anak Bapak" di tengah isu serius.

Saat dicecar wartawan mengenai rumor bahwa keputusan ada di tangan mekanisme partai, bukan wewenang pribadinya sebagai anak untuk menetapkan Dewan Pembinna, Kaesang memberikan jawaban jenaka yang viral.

Alih- berkelakar bahwa urusan kehadiran Jokowi di kongres adalah urusan panitia.

"Itu kan panitia (Jokowi mengisi acara Kongres), saya bukan bagian dari panitia," ujarnya.

Pernyataan ini, meski ringan, menunjukkan gaya komunikasi politik Kaesang yang khas milenial: santai, sedikit sisi lain, wacana ini terus hidup, mengingat PSI disebut-sebut telah menyiapkan posisi khusus tersebut untuk Jokowi.

Kongres PSI yang akan digelar di dua lokasi prestisius di Solo. Pertama di Graha Saba Buana dan Edutorium UMS.

Acara ini bukan sekadar ajang suksesi. Namun acara yang cukup sarat dengan hubungan keluarga.

Diperkirakan akan dihadiri puluhan ribu kader ini menjadi panggung utama bagi PSI untuk memperkenalkan identitas barunya.

Solo Jadi Saksi: Transformasi PSI dari Mawar ke Gajah

Salah satu perubahan paling mencolok adalah logo partai.

Bunga mawar yang selama ini menjadi simbol solidaritas dan perjuangan akan digantikan dengan ikon gajah.

Bendera-bendera dengan logo gajah berkepala merah dan berbadan hitam bahkan sudah mulai menghiasi sudut-sudut kota Surakarta.

Perubahan ini adalah sinyal kuat bahwa PSI ingin melepaskan citra sebagai "partai ideal baru. Apa maknanya?

Kekuatan dan Kebijaksanaan: Dalam filosofis" dan menunjukkan diri sebagai kekuatan politik yang siap bertarung secara riil di kancah nasional.

Perebutan Kursi Ketum: Kaesang Melenggang atau Ada Kejutan Baru?

Status petahana apalagi kinerjanya selama memimpin dianggap cukup baik oleh sebagian kader.

Muncul wacana Jokowi akan masuk ke bursa calon ketum dalam kongres itu. Namun, Kaesang memastikan hal itu tidak akan terjadi.

"Enggak mungkin juga, anak sama bapak saling berkompetisi," tegasnya.

Hasil sementara e-voting menunjukkan keunggulan Kaesang atas dua kandidat lainnyaasi duel ayah-anak di internal partai.

Diketahui, Kaesang akan bertarung dengan nama-nama yang muncul, seperti Ronald Aristone Sinaga (Bro Ron) dan Agus Mulyono Herlambang.

Kongres PSI di Solo akan menjadi titik kulminasi dari berbagai manuver politik kemungkinan Jokowi tidak hanya menjadi Dewan Pembina, tetapi mengambil peran yang lebih sentral.

Meskipun Kaesang telah menepis rumor ini dengan candaan, kehadiran Jokowi yang direncanakan akan membuka kongres tetap menjadi magnet.

Atau justru semua ini hanya akan menjadi gimik politik yang menarik perhatian sesaat?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI