Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kerap menjadi sorotan publik karena kebijakannya yang dinilai mengundang kontroversi. Belum lama ini, Dedi Mulyadi memutuskan bahwa SMA dan SMK negeri dapat menampung murid baru dengan jumlah hingga 50 orang siswa per kelas.
Hal tersebut menjadi atensi masyarakat luas karena sebelumnya daya tampung kelas semula hanya 36 siswa per kelasnya.
Tak hanya itu, banyaknya murid dalam satu kelas dapat membuat sirkulasi udara terhambat dan mengakibatkan ruang kelas yang panas. Untuk mengatasi masalah tersebut, mantan Bupati Purwakarta itu berjanji akan memasang pendingin ruangan atau air conditioner (AC) di setiap kelas yang menampung hingga 50 siswa.
Pernyataan itu disampaikan oleh Dedi Mulyadi melalui video singkat di akun TikTok resminya @dedimulyadiofficial.
Mulanya, Dedi Mulyadi membeberkan jumlah ruang kelas untuk jenjang SMA dan SMK negeri di Provinsi Jawa Barat dan jumlah kelas yang akan digunakan untuk menampung hingga 50 orang murid.
"Jumlah SMA dan SMK negeri di Jawa Barat itu adalah 801 SMA dan SMK negeri. Sedangkan jumlah ruang kelasnya yang kelas satu SMA dan SMK negeri atau kelas 10 ada 8727 ruang kelas. Yang digunakan muridnya 48 sampai 50 itu hanya 384 kelas," ucap Dedi Mulyadi.
Dengan ratusan kelas yang akan dipakai untuk menampung hingga 50 orang siswa, Dedi Mulyadi mengatakan akan mengirim AC ke setiap sekolah, di mana per kelas akan menggunakan AC 2 PK agar ruang kelas dingin dan nyaman untuk digunakan kegiatan belajar mengajar.
"Nah, kalau bertanya lagi 384 kan nanti panas Kang Dedi, insya Allah nanti mau dikirim AC ke sekolah-sekolahnya, mau dipasangin, 2 PK dan satu kelasnya itu dua AC, sehingga ruangannya dingin," tambah Dedi Mulyadi.
Perihal dana yang digunakan untuk membeli AC tersebut, Dedi Mulyadi mengaku telah mendapatkan sumbangan dari berbagai pihak. Adapun salah satu pihak yang menyumbang adalah Yoshua Sirait, anak dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.
Baca Juga: Polemik RSUD Welas Asih! Dosen UPI 'Kuliti' Kebijakan KDM, Sebut Urus Simbol Bukan Substansi
"Dari mana Kang Dedi duitnya? Sumbangan dari berbagai pihak yang sangat peduli terhadap pendidikan di Jawa Barat. Salah satu yang sudah menghubungi saya tadi malam akan membantu adalah Pak Yoshua Sirait, anaknya Pak Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman," beber Dedi Mulyadi.
Tak hanya Yoshua Sirait, Dedi Mulyadi juga mengatakan akan ada banyak pihak yang memberikan sumbangan guna membeli fasilitas AC untuk ruang kelas.
"Nah, ini yang sudah jelas akan nyumbang dan banyak lagi yang akan nyumbang. Dan tentunya sumbangan itu akan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat. Ruang-ruang kelasnya yang 48 sampai 50 ber-AC ya," timpalnya lagi.
Dedi Mulyadi menilai bahwa dengan saling membantu sesama untuk memajukan pendidikan, masalah apapun akan terselesaikan.
"Insya Allah nanti saya dan temen-temen juga akan pasang-pasang AC. Insya Allah kalau kita kerja sama, gotong royong untuk pendidikan, semua masalah akan selesai," sambung Dedi Mulyadi.