Suara.com - Aparat kepolisian kembali 'menyikat' pelaku kasus perusakan lingkungan di kawasan Riau dengan cara membakar lahan untuk membuka demi perkebunan kepala sawit. Penangkapan terhadap pelaku bernama Supardi alias Supar dilakukan oleh Tim Satreskrim Polres Kuantan Singingi (Kuansing) pada Sabtu (19/7/2025).
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menyampaikan aksi pembakaran lahan merupakan ancaman karena bisa merusak ekosistem di kawasan hutan. Terlebih, imbas dari pembakaran lahan itu bisa memicu kabut asap yang merugikan masyarakat.
“Setiap tindakan pembakaran lahan adalah bentuk kejahatan serius yang mengancam lingkungan, kesehatan publik, dan masa depan generasi mendatang. Polda Riau berkomitmen untuk tidak memberi ruang bagi pelaku-pelaku perusak lingkungan,” ungkap Irjen Herry Heryawan pada Sabtu.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto mengungkapkan kronologi penangkap terhadap pelaku Supardi yang dilaporkan sengaja membakar lahan karet miliknya untuk dialihfungsikan menjadi kebun kelapa sawit.
“Bersumber dari laporan masyarakat, petugas melakukan penyelidikan dan pengecekan ke lokasi. Setelah mengantongi identitas pelaku, tim melakukan penangkapan dan pelaku mengakui perbuatannya,” ungkap Anom.
Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa potong kayu bekas terbakar dan satu buah korek api milik pelaku.
Atas perbuatannya itu, pria pembakar lahan itu kini resmi dijebloskan ke penjara. Pelaku dijerat Pasal 108 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan dan terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara serta denda maksimal Rp10 miliar.
Polda Riau mengimbau seluruh masyarakat, terutama pemilik lahan dan pelaku usaha perkebunan, untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Polda Riau akan terus melakukan patroli dan pemantauan secara intensif. Setiap pelanggaran akan kami tindak tegas tanpa pandang bulu. Melindungi Tuah, Menjaga Marwah, itulah semangat kami,” ungkapnya.
Baca Juga: Pesta Rakyat Telan 3 Nyawa, Kebohongan Dedi Mulyadi Terkuak Lewat Kontennya: Makan-Nonton Sepuasnya!