Sisa 2 Minggu! Tim Airlangga Gaspol Kejar 'Diskon' Tarif Trump Lebih Besar Lagi

Sabtu, 19 Juli 2025 | 23:58 WIB
Sisa 2 Minggu! Tim Airlangga Gaspol Kejar 'Diskon' Tarif Trump Lebih Besar Lagi
Wamenlu Arif Havas Oegroseno yakin 2 minggu ini akan dimaksimalkan pemerintah untuk melobi pemerintah AS menurunkan lagi tarif perdagangan. [Suara.com/Yaumal]

Suara.com - Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno mengungkapkan bahwa pertarungan untuk mendapatkan tarif impor yang lebih rendah bagi produk Indonesia di pasar Amerika Serikat belum berakhir.

Ia menyebut, tim yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto masih terus mengupayakan penurunan tarif lebih lanjut dengan sisa waktu yang sangat sempit.

"Ya kan masih ada waktu 2 minggu, masih ada pembicaraan. So far sudah turun dari 32 jadi 19 persen. Dan dalam waktu 2 minggu ini sedang diusahakan oleh timnya Pak Herlanggam," kata Arif kepada wartawan di Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

Dalam kesepakatan yang ada saat ini, Presiden AS Donald Trump memang telah menurunkan tarif impor untuk Indonesia menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen.

Namun, di sisi lain, produk Amerika Serikat yang masuk ke Indonesia justru bebas tarif sama sekali.

Kesepakatan yang akan berlaku Agustus mendatang ini juga mengharuskan Indonesia membeli produk pertanian hingga pesawat dari AS senilai ratusan triliun rupiah.

Merespons kekhawatiran publik, Arif mengklaim bahwa produk AS yang masuk ke Indonesia dalam skala besar bukanlah barang yang bersaing langsung dengan produk lokal yang digunakan masyarakat sehari-hari.

"Produk Amerika yang masuk ke Indonesia ini kan, yang besar hanya kedelai, kemudian gandum. Iya, kan. Jadi produknya adalah produk yang tidak bersaing dengan produk kita," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa kesepakatan dagang ini tidak bisa dipandang secara hitam-putih, karena jenis produk yang dipertukarkan berada di segmen yang berbeda.

Baca Juga: RI Obral Tarif ke Amerika, DPR Peringatkan Risiko 'Kecemburuan' dari China

"Jadi cara melihatnya adalah produknya apa. Jadi kalau produknya Amerika Serikat kan tidak di sepatu, tidak di apparel, tidak di kopi, tidak di produk sehari-hari kita," ujarnya.

Sebelumnya, Arif Havas membantah keras tudingan bahwa kesepakatan dagang antara Indonesia dan AS tidak setara.

Kritik ini muncul setelah AS mengenakan tarif 19 persen untuk produk impor Indonesia, sementara produk AS yang masuk ke dalam negeri dikenakan non-tarif, ditambah kewajiban Indonesia membeli produk pertanian hingga pesawat dari AS senilai ratusan triliun.

Menurutnya, cara memandang perjanjian tersebut tidak bisa sesederhana itu.

"Makanya cara ngitungnya enggak gitu. Produk Amerika yang masuk ke Indonesia itu apa yang nol persen? Itu saja dilihat. Karena selama ini juga banyak yang nol persen seperti kedelai, gandum, kan nol persen. Jadi dilihat dari jenis-jenis produknya," kata Arif saat ditemui wartawan di Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

Perundingan tarif Trump antara Pemerintah Indonesia dengan AS terus Berlangsung. [Dokumentasi Kemenko Perekonomian].
Perundingan tarif Trump antara Pemerintah Indonesia dengan AS terus Berlangsung. [Dokumentasi Kemenko Perekonomian].

Havas bahkan mengklaim bahwa tarif yang dikenakan AS ke Indonesia merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI