Tegas! Prabowo Perintahkan Jaksa dan Polisi Sikat Pengoplos Beras

Denada S Putri Suara.Com
Minggu, 20 Juli 2025 | 23:49 WIB
Tegas! Prabowo Perintahkan Jaksa dan Polisi Sikat Pengoplos Beras
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI). [ANTARA]

Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto mengambil sikap keras terhadap praktik curang dalam distribusi dan penjualan beras yang dinilai sangat merugikan negara.

Dalam pidatonya di penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prabowo mengungkap adanya permainan nakal yang dilakukan oleh sejumlah oknum pengusaha.

"Masih banyak ada permainan-permainan jahat dari beberapa pengusaha-pengusaha yang menipu rakyat. Beras biasa dibilang beras premium, harganya dinaikkan seenaknya. Ini pelanggaran," ujar Prabowo, disadur dari ANTARA, Minggu, 20 Juli 2025.

Ia menyebut praktik tersebut sebagai bentuk kejahatan ekonomi yang tidak bisa ditoleransi.

Bahkan, Presiden menilai kejahatan itu masuk dalam kategori berat karena secara langsung merugikan masyarakat dan stabilitas ekonomi.

"Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh bangsa Indonesia adalah Rp100 triliun tiap tahun ... Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa. Menurut saya ini sudah termasuk subversi ekonomi, menikam rakyat," tegasnya.

Presiden pun menginstruksikan penegakan hukum tanpa pengecualian terhadap para pelaku.

Ia menugaskan Kejaksaan Agung dan Kepolisian untuk mengusut tuntas dan menindak para pengoplos beras.

"Saya telah minta jaksa Agung dan polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu," kata Prabowo.

Baca Juga: Dari Prabowo untuk Kaesang: Tiga Pantun, Satu Gajah, Banyak Makna

Langkah tegas ini mendapat dukungan dari langkah konkret aparat.

Kementerian Pertanian sebelumnya melaporkan temuan 212 produsen beras yang diduga melanggar standar mutu.

Sebanyak 10 di antaranya sudah diperiksa oleh Satgas Pangan Polri bersama Bareskrim.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa penindakan dilakukan saat stok beras nasional dalam kondisi aman, sehingga tidak menimbulkan kepanikan pasokan di masyarakat.

Stok beras pemerintah saat ini mencapai 4,2 juta ton, jumlah yang disebut Presiden sebagai rekor tertinggi.

Di sisi lain, ia juga mengapresiasi peningkatan produktivitas pangan lain, seperti jagung dan beras.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI