Haram! Tapi Kenapa Sound Horeg Dibela Mati-matian? Ini 5 Alasan yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Jum'at, 25 Juli 2025 | 19:55 WIB
Haram! Tapi Kenapa Sound Horeg Dibela Mati-matian? Ini 5 Alasan yang Bikin Geleng-geleng Kepala
Ilustrasi truk sound horeg. [AI Imagen 4]

"Pertama, perusakan properti seperti genteng runtuh dan kaca pecah, baik disengaja maupun tidak. Kedua, normalisasi tarian dan busana minim yang bahkan melibatkan remaja berhijab. Ketiga, potensi kerusakan pendengaran jangka panjang," ujar Mustofa.

Brewog mengakui adanya insiden kerusakan, namun ia menyatakan hal itu biasanya menjadi tanggung jawab panitia dan diselesaikan lewat ganti rugi. Kritik Mustofa menyoroti bahwa video kerusakan jarang terekspos, kontras dengan konten negatif lain yang mudah viral.

3. Roda Ekonomi Desa: Puluhan Ribu Perut Bergantung

Sound Horeg. [Instagram/faskhosengoxoriginal_real]
Sound Horeg. [Instagram/faskhosengoxoriginal_real]

Di tengah gelombang kritik, argumen ekonomi menjadi benteng pertahanan terkuat para pelaku sound horeg. Gus Rofi'i mengklaim bahwa industri ini menghidupi puluhan ribu orang di Jawa Timur saja.

"Ini bukan hanya soal pemilik sound, tapi juga kru, sopir, hingga UMKM di sepanjang rute arak-arakan yang ikut kecipratan rezeki," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa banyak pemilik sound horeg adalah santri yang juga aktif di pengajian, dan sound system mereka tak jarang dipakai untuk acara keagamaan.

Poin ini menelanjangi dilema pelik antara mudarat sosial yang ditimbulkan dan manfaat ekonomi yang nyata dirasakan masyarakat akar rumput.

4. Benturan Budaya dan Mentalitas: Isu "Lebay" atau Krusial?

Siapa Memed Potensio alias Thomas Alva EdiSound Horeg? Sosok Viral di Dunia Sound Horeg
Siapa Memed Potensio alias Thomas Alva EdiSound Horeg? Sosok Viral di Dunia Sound Horeg

Irfan Wesi, seorang Pemerhati Sosial dan Budaya, menawarkan perspektif yang sama sekali berbeda. Ia menganggap polemik ini terlalu dibesar-besarkan dan tak semestinya diurus hingga level fatwa MUI.

Baca Juga: Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur

Mengutip pidato Bung Karno, ia berpendapat bahwa sebuah bangsa harus kuat menghadapi segala kondisi, termasuk kebisingan. Ia menilai masyarakat Jawa Timur punya mentalitas tangguh dan fatwa tersebut seolah menjadi "penghinaan" terhadap jiwa masyarakat setempat.

Sebaliknya, Mustofa Nahrawardaya mengkhawatirkan adanya "bubble of perception", di mana komunitas pendukung sound horeg merasa paling benar tanpa menyadari kerugian dan penderitaan pihak lain di luar kelompok mereka.

5. Mencari Jalan Tengah: Regulasi Jadi Solusi?

Pemilik sound horeg klaim warga tidak ada yang dirugikan [Instagram]
Pemilik sound horeg klaim warga tidak ada yang dirugikan [Instagram]

Meski fatwa haram telah terbit, solusi final masih jauh dari kata sepakat. Harapan terbesar disuarakan oleh Gus Rofi'i yang mendorong pemerintah untuk segera turun tangan membuat regulasi yang jelas.

"Regulasi ini memungkinkan sound horeg tetap beroperasi, namun dalam batasan yang terukur, demi menjaga keberlanjutan ekonomi desa," katanya.

Dari sisi pelaku usaha, Mujahidin Brewog mengaku telah beradaptasi dengan mengurangi jumlah subwoofer dan melakukan survei jalur untuk meminimalkan potensi gangguan dan kerusakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI