Bukan Panggilan Biasa: Analisa Tajam Reza Indragiri Soal Telepon Bertubi-tubi Istri Arya Daru

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Jum'at, 25 Juli 2025 | 20:34 WIB
Bukan Panggilan Biasa: Analisa Tajam Reza Indragiri Soal Telepon Bertubi-tubi Istri Arya Daru
Reza Indragiri memberikan analisa mengenai panggilan telepon istri Arya Daru di malam kejadian. [YouTube/Official iNews]

Suara.com - Di tengah misteri yang menyelimuti meninggalnya diplomat Arya Daru Pangayunan, satu detail kecil menjadi sorotan tajam: rentetan panggilan telepon dari sang istri di malam kejadian.

Bagi sebagian orang, ini mungkin terlihat sebagai tindakan wajar seorang istri yang khawatir. Namun di mata Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, tindakan itu bisa jadi menyimpan makna yang jauh lebih dalam.

Menurut Reza, panggilan telepon yang dilakukan secara bertubi-tubi di malam hari bukanlah sekadar upaya mengecek kabar, melainkan bisa diartikan sebagai manifestasi dari sebuah firasat atau kekhawatiran spesifik yang sudah ada sebelumnya.

Menyimpang dari Logika Wajar

Reza Indragiri memulai analisisnya dengan membandingkan tindakan istri Arya Daru dengan reaksi manusiawi yang wajar dalam situasi serupa.

Logika sederhana, menurutnya, akan menuntun seseorang untuk berpikir bahwa pasangan yang tidak menjawab telepon di larut malam kemungkinan besar sedang beristirahat.

"Saya bayangkan begini, begitu ditelepon tidak mengangkat karena itu malam hari, yang lazimnya secara manusiawi orang kan akan memilih untuk istirahat kan, tidur kan," ujar Reza dikutip dari Youtube Official iNews.

Ia melanjutkan, reaksi paling umum adalah memberikan jeda dan mencoba menghubungi kembali keesokan paginya.

"Saya bayangkan secara subjektif memang oh ketika yang bersangkutan tidak bisa ditelepon pada malam hari, tengah malam tidak bisa ditelepon, dini hari tidak bisa telepon apalagi sih kemungkinannya kalau bukan yang bersangkutan memang sedang istirahat, sedang tidur sehingga dipilihlah oke saya berikan kesempatan untuk tidur untuk istirahat besok pagi akan saya coba kontak kembali."

Baca Juga: Istana Akhirnya Buka Suara soal Diplomat Tewas Kepala Dilakban, Ini Sikap Presiden Prabowo

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Panggilan terus dilancarkan tanpa henti, sebuah anomali yang menurut Reza membuka pintu untuk spekulasi psikologis.

Sinyal Firasat "Belahan Jiwa"

Penyimpangan dari logika wajar inilah yang menjadi inti analisis Reza. Tindakan menelepon tanpa henti, apalagi jika disertai kepanikan, mengindikasikan bahwa sang istri kemungkinan besar tidak sedang berpikir pasangannya hanya tertidur. Ada dugaan lain yang lebih kuat di benaknya.

"Justru mungkin bisa kita tafsirkan bahwa seakan-akan istrinya namanya belahan jiwa sudah dekat sekian lama mungkin sudah punya pemikiran, sudah punya bayangan, sudah punya firasat tentang sesuatu yang tidak wajar yang berlangsung pada diri suaminya," jelas Reza.

Koneksi emosional yang mendalam sebagai "belahan jiwa" bisa jadi memicu intuisi atau firasat bahwa ada sesuatu yang sangat tidak beres.

Ini bukan lagi sekadar kekhawatiran biasa, melainkan sebuah keyakinan tersembunyi bahwa sang suami sedang dalam bahaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI