Di tengah PDB yang melambat ke 4,87% pada Kuartal I 2025 dan fenomena "makan tabungan" yang menggerus simpanan masyarakat, mencari tempat investasi yang aman dan stabil menjadi sebuah keharusan.
Reksa dana pendapatan tetap syariah seperti I-Hajj Syariah Fund muncul sebagai pilihan strategis. Apalagi, Bank Indonesia baru saja memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% pada 16 Juli 2025.
Apa artinya bagi investor?
Secara teori, penurunan suku bunga berpotensi meningkatkan harga obligasi, yang menjadi aset utama dalam portofolio reksa dana ini. Artinya, Nilai Aktiva Bersih (NAB) berpotensi ikut terkerek naik.
Ini menjadikan produk tersebut menarik, baik sebagai "benteng pertahanan" di tengah ekonomi lesu maupun sebagai instrumen untuk menangkap peluang pertumbuhan.
“Kinerja historis Reksa Dana Insight Haji Syariah yang relatif stabil dan berpotensi bertumbuh serta telah diakui perfomanya dengan beragam penghargaan, memperkuat posisinya sebagai pilihan strategis di tengah dinamika perlambatan ekonomi saat ini,” pungkas Camar.