Kendati begitu Tamsil mengapresiasi BGN, karena melibatkan pemerintah daerah dan komunitas lokal.

Hal itu diyakini memastikan distribusi yang adil dan tepat sasaran, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara menyeluruh di semua wilayah Indonesia.
"Kebijakan ini multplier effect. Tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar rakyat, tetapi juga membuka lapangan kerja di semua ekosistem yang terlibat. Kualitas hidup masyarakat di daerah meningkat. Bukan cuma anak-anak kita di sekolah yang bahagia, namun juga petani, peternak, hingga nelayan ikut semringah,” sambungnya.
Mantan pimpinan Badan Anggaran DPR ini menyebut, komitmen kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan keadilan sosial, tercermin dari keberaniannya mengalokasikan anggaran ratusan triliun rupiah untuk program yang manfaatnya langsung dirasakan oleh rakyat.
Tamsil menyatakan, anggaran jumbo itu bisa saja diarahkan pada kebijakan yang menguntungkan sektor korporasi atau usaha padat modal.
Namun, kata dia, Presiden memilih berpihak pada kesejahteraan rakyat dan pembangunan daerah.
“Padat karya, menggerakkan sektor riil, dan memberdayakan ekonomi lokal. Ini soal political will, makanya saya mendorong MBG digaspol," pungkas Tamsil.
Diketahui, bahwa saat ini telah ada dua SPPG yang beroperasi di kabupaten yang berjarak 60 Km dari Kota Makassar tersebut. Beberapa sentra layanan makan bergizi lainnya tengah dalam proses persiapan. Volume pelayanannya pun meningkat.
SPPG Bungoro misalnya, saat launching baru melayani 1.700 siswa, namun seminggu kemudian mampu memberikan layanan kepada 2.983 siswa. Sementara SPPG Minasa Te’ne telah melayani 3.216 penerima manfaat.
Baca Juga: Teror Tsunami Bikin Sekolah di Gorontalo Waswas, Siswa Terpaksa Pulangkan usai Dapat MBG