3 Minggu Bungkam, Keluarga Diplomat Arya Daru Rilis Pernyataan Resmi: Serukan Pemeriksaan Mendalam

Dinda Rachmawati Suara.Com
Kamis, 31 Juli 2025 | 13:57 WIB
3 Minggu Bungkam, Keluarga Diplomat Arya Daru Rilis Pernyataan Resmi: Serukan Pemeriksaan Mendalam
Keluarga Arya Daru

Suara.com - Tiga minggu setelah wafatnya diplomat muda Arya Daru Pangayunan, publik akhirnya mendengar suara yang selama ini dinanti, pernyataan resmi dari pihak keluarga. 

Disampaikan dengan ketulusan dan kehati-hatian melalui akun Instagram @nationalsecurity.id, pernyataan ini bukan sekadar ungkapan duka, tetapi juga cerminan integritas moral dan harapan besar akan terungkapnya kebenaran di tengah rasa kehilangan yang mendalam.

Seperti diketahui, Arya ditemukan meninggal dunia pada 8 Juli 2025 di kamar indekosnya, dengan wajah hingga kepala terlilit lakban kuning. Temuan itu langsung mengguncang publik, memicu pertanyaan, spekulasi, dan kecemasan. 

Setelah penyelidikan intensif selama tiga pekan yang melibatkan Polda Metro Jaya, Bareskrim Polri, Apsifor, dan berbagai pihak forensik, hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa Arya meninggal karena bunuh diri, dengan penyebab medis berupa “gangguan pertukaran oksigen dari saluran pernapasan atas”.

Namun di balik semua itu, suara keluarga akhirnya hadir, tidak untuk menggugat hasil, melainkan untuk memastikan bahwa proses berjalan dengan cermat, profesional, dan menjunjung tinggi tanggung jawab moral.

“Kami Percaya Bahwa Setiap Orang Berhak atas Kebenaran”

Kutipan ini menjadi inti dari pernyataan keluarga besar Arya Daru. Dibalut dengan empati, mereka menyampaikan harapan bahwa proses penyelidikan tidak berhenti hanya pada kesimpulan formal.

Keluarga menyuarakan perlunya pemeriksaan mendalam, termasuk membuka ruang atas masukan dari mereka sendiri yang mengenal Daru lebih dekat.

“Kami sangat berharap agar proses penyelidikan ini dilakukan secara cermat, menyeluruh, dan profesional. Artinya, kami berharap setiap fakta yang ada bisa benar-benar diperiksa dengan teliti dan terbuka,” bunyi pesan tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Janggal Kematian Arya Daru yang Patahkan Skenario Bunuh Diri

Mereka pun menambahkan pentingnya suara keluarga sebagai bagian dari upaya menggali kebenaran.

“Kami juga berharap semua masukan dari keluarga – termasuk hal-hal yang kami alami dan ketahui secara langsung – dapat ikut dipertimbangkan,” tambah pesan itu.

Bagi keluarga, Arya Daru adalah pribadi yang jauh lebih luas dari sekadar status diplomatiknya.

“Bagi kami, Daru bukan hanya seorang diplomat atau aparatur negara. Ia adalah anak, suami, kakak, adik, dan sahabat yang kami sayangi. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai pribadi yang berdedikasi dan memiliki kepedulian tinggi terhadap orang lain,” kata keluarga.

Pernyataan ini mengingatkan publik bahwa di balik headline media dan laporan forensik, ada manusia dengan nilai, cinta, dan jasa yang akan selalu dikenang.

Dalam pernyataan yang penuh kesadaran sosial, keluarga juga mengakui bahwa mereka tidak menutup diri. Sebaliknya, mereka mengajak media dan masyarakat untuk menjadi bagian dari proses pengawalan keadilan.

“Kami ingin mendampingi proses ini dengan cara yang baik, terbuka, dan saling menghargai. Kami juga mengajak teman-teman media dan masyarakat luas untuk ikut mengawal jalannya proses ini dengan empati, informasi yang berimbang, dan sikap yang objektif,” ucapnya.

Penghormatan Nasional dan Harapan Akhir

NSA RI, sebagai lembaga yang turut menyuarakan penghormatan, menyampaikan dalam caption Instagram mereka:

“Setiap individu yang mengabdi dengan integritas tidak boleh dibiarkan pergi dalam keraguan. NSA RI mendukung sepenuhnya proses penyelidikan yang cermat, menyeluruh, dan transparan,” ucap NSA RI.

Pernyataan ini sejalan dengan harapan keluarga bahwa keadilan bukan sekadar hasil akhir, tapi proses yang mesti dijalankan dengan hati dan kepala dingin.

Tentu saja, pernyataan dari pihak keluarga yang tidak emosional namun berisi ini mendapat banyak dukungan dan pujian dari warganet.

“Keluarga berpendidikan. Tulisannya berbobot sekali. Pastinya banyak dukungan untuk keluarga beliau dari berbagai tokoh negeri ini karena ayah mertuanya salah satu guru besar dan gurunya para tokoh negeri ini,” tulis akun @asi****.

“Aku yakin sikap keluarga diam selama ini menunggu polisi menyelesaikan pemeriksaan. Jadi ketika polisi sudah konpers dan bisa dikatakan sudah selesai pemeriksaan/penyidikannya, barulah keluarga mulai speak up,” tulis nic****.

Di tengah simpati publik, muncul pula sorotan terhadap institusi yang menaungi almarhum: Kementerian Luar Negeri. Hingga saat ini, publik tidak melihat respons resmi atau dukungan terbuka dari pihak kementerian.

“Herannya itu sama lembaga yang namanya Kementerian Luar Negeri. Ini salah satu pegawainya yang ninggal. Kok gak ada respon apa-apa atau membantu mencari keadilan buat korban,” ujar akun @ais****.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI