Setelah proses identifikasi dan autopsi di RS Bhayangkara, dipastikan bahwa mayat berjaket merah itu adalah Pandra Apriliandi, pegawai koperasi yang selama ini dicari.
Kecemasan ratusan warga yang sempat menggeruduk polsek kini berubah menjadi duka yang mendalam. Penemuan ini mengonfirmasi firasat terburuk semua orang: Pandra bukan sekadar hilang, ia telah menjadi korban kejahatan.
5. Algojo di Balik Gerobak Somai Terungkap
Polisi bergerak cepat. Tak butuh waktu lama setelah penemuan mayat, pelaku utama berhasil diringkus. Publik dibuat terkejut saat mengetahui identitas sang algojo. Ia adalah Salam, seorang pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai penjual somai.
6. Jerat Tali Maut dan Plot Pembunuhan Berdarah Dingin
Motif dan modus operandi pembunuhan ini sangat keji. Diduga kuat, Salam menghabisi nyawa Pandra dengan cara menjerat lehernya menggunakan seutas tali hingga tewas.
Tali maut itu diduga telah ia siapkan sebelumnya, mengindikasikan adanya unsur perencanaan. Setelah korban tak bernyawa, jasadnya dibuang ke sungai dekat kebun singkong, tak jauh dari rumah tersangka di Desa Candimas.
Informasi yang beredar menyebutkan, sebelum pembunuhan terjadi, korban dan pelaku sempat minum tuak bersama, diduga kuat pembunuhan dipicu masalah utang piutang.
Baca Juga: Viral Warga Geruduk Mapolsek Natar, Desak Polisi Temukan Pegawai Koperasi yang Hilang