Suara.com - Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80 pada 17 Agustus mendatang, ada hal tak biasa yang dilakukan masyarakat baru-baru ini.
Jika biasanya momen hari kemerdekaan masyarakat disibukkan dengan memasang bendera merah putih, kali ini justru masyarakat ramai-ramai memasang bendera dari manga One Piece.
Bendera dengan logo tengkorak bertopi jerami itu ramai dipasang oleh warga di beberapa daerah di Indonesia.
Aksi yang dilakukan masyarakat tersebut adalah sebagai bentuk protes atas ketidakpuasan mereka dengan kondisi negara Indonesia saat ini.
Terkait bendera One Piece yang ramai diberitakan belakangan ini, beredar sebuah foto yang memperlihatkan seorang pemuda didatangi polisi saat kedapatan memasang bendera One Piece di halaman rumahnya.
Dalam unggahan yang dibagikan akun X @achehsultanate seorang pemuda berbaju hitam tampak berdiri di depan rumahnya. Di samping pemuda itu, ada dua orang petugas polisi berseragam lengkap.
Kedua polisi tampak melihat ke arah pemuda tersebut. Salah satunya terlihat memegang dan menunjukkan selembar dokumen resmi yang kemungkinan berisi teguran atau peringatan.
Sementara itu, di atas rumah tempat pemuda tersebut berdiri, terlihat sebuah bendera "Jolly Roger" dari kelompok bajak laut Topi Jerami (Straw Hat Pirates) dari anime dan manga populer One Piece.
Bendera tersebut memperlihatkan tengkorak dengan topi jerami khas Luffy, tokoh utama dari seri tersebut, yang disilang dua tulang di belakangnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Surat Lamaran Pertamina Disebar Lewat WhatsApp, Benarkah Resmi?
Wajah pemuda itu tampak kebingungan saat dihampiri petugas polisi tersebut.
Sementara itu, ekspresi para polisi terlihat serius seperti sedang menyampaikan informasi yang sangat penting.
Unggahan tersebut langsung ramai menjadi perhatian netizen. Hingga berita ini diturunkan, unggahan itu telah disukai sebanyak 18 ribu kali dan dibanjiri ratusan komentar.

Berdasarakan pengecekan di situs detektor AI (Artificial Intelligence), foto tersebut kemungkinan besar merupakan rekayasa kecerdasan buatan (AI).
Jika dilihat sekilas, foto tersebut memang terlihat seperti asli, namun jika diperhatikan ada beberapa kejanggalan yang ditampilkan dalam foto tersebut.
Pertama, tulisan yang ada di atribut di lengan polisi tampak aneh. Jika diperjelas, maka tulisan yang ada di atribut tidak terbaca dan membentuk huruf yang sulit dikenali.