Presiden Prabowo Respons Fenomena Bendera One Piece: It's Okay, Asal....

Selasa, 05 Agustus 2025 | 20:21 WIB
Presiden Prabowo Respons Fenomena Bendera One Piece: It's Okay, Asal....
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Terkait bendera One Piece berlambang Jolly Roger, Prasetyo menyampaikan pesan Presiden Prabowo yang merespons maraknya pengibaran bendera tersebut. [Suara.com/Bagaskara]

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto merespons santai fenomena pengibaran bendera Jolly Roger dari serial anime populer One Piece.

Bahkan, kepala negara menegaskan tidak ada masalah selama pengibaran bendera kelompok bajak laut Topi Jerami itu sebatas bentuk ekspresi kreatif dari masyarakat.

Respons resmi dari Prabowo ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, di lingkungan Istana Kepresidenan.

"Loh kalau sebagai bentuk ekspresi ya i'ts okay, nggak ada masalah," kata Prasetyo di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Meski demikian, Prabowo memberikan satu penekanan penting, yakni kebebasan berekspresi melalui bendera One Piece tidak boleh dibenturkan dengan eksistensi dan kehormatan bendera Merah Putih.

"Tapi jangan ini dibawa, dibentur-benturkan, disandingkan atau dipertentangkan dengan bendera putih. Nggak sehati tidak seharusnya seperti ini, kita sebagai anak bangsa bendera Merah Putih itu satu-satunya," tegas Prasetyo, mengutip arahan Presiden.

Prasetyo lebih lanjut mengelaborasi maksud dari 'membentur-benturkan' tersebut.

Ia menegaskan bahwa narasi yang membandingkan atau menyudutkan bendera negara adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

"Membentur-benturkan itu dengan, misalnya ya, menghasut dalam tanda kutip ya, untuk lebih baik menggibarkan bendera ini daripada bendera Merah Putih. Itu kan nggak bener gitu, nggak boleh seperti itu," jelas Prasetyo.

Baca Juga: Mensesneg Bantah Istana Dalangi Munaslub Golkar: Jangan Kaitkan dengan Istana!

Sementara itu, terkait makna simbolis pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk kritik terhadap kinerja pemerintah, Prasetyo menegaskan bahwa Istana sangat terbuka dan tidak anti-kritik.

"Nggak ada masalah. Kalau makna kritikan kita sangat terbuka, pemerintah sangat terbuka, dan kita menyadari kok, kita menyadari bahwa memang masih banyak pekerjaan rumah. Masih banyak yang harus kita perbaiki," ujarnya.

Pada akhirnya, Istana berharap kreativitas komunitas penggemar One Piece ini tidak dimanfaatkan atau ditunggangi oleh pihak-pihak dengan agenda tersembunyi, terutama di momen sakral seperti bulan kemerdekaan.

"Tapi, yang jadi masalah atau mungkin akan jadi persoalan manakala ada pihak-pihak atau pihak-pihak yang kemudian menggunakan kreativitas teman-teman komunitas ini untuk hal-hal yang kurang pas," ujarnya.

Salah satu waktu yang kurang pas tersebut, jelas Prasetyo, yakni seperti pada bulan ini, Agustus yang menjadi bulan sakral bagi Bangsa Indonesia.

"Yang secara waktu juga tidak pas, ini bulan Agustus, bulan kemerdekaan, kemerdekaan kita itu diraih bukan hadiah, itu pengorbanan para pahlawan. Kita sebagai generasi muda ini tugasnya sekarang menjaga itu," tutur Prasetyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI