JakMania Blak-blakan Tolak JIS jadi Kandang Timnas: Gak Ideal!

Jum'at, 08 Agustus 2025 | 15:55 WIB
JakMania Blak-blakan Tolak JIS jadi Kandang Timnas: Gak Ideal!
JakMania Blak-blakan Tolak JIS jadi Kandang Timnas: Gak Ideal!

Suara.com - Anggota JakMania, Rejiva Rendy Baskoro, menyebut wacana Jakarta International Stadium (JIS) menjadi markas Timnas bukan pilihan yang ideal. Menurut dia, alih-alih menjadi kebanggaan nasional, penggunaan JIS justru berpotensi membuat pengalaman menonton jadi tidak nyaman, terutama bagi suporter dalam jumlah besar.

Ia menilai JIS belum layak menampung laga-laga besar Timnas karena persoalan teknis dan infrastruktur yang belum memadai.

"Timnas main di JIS ya enggak ideal. Juga enggak nyaman," kata Rejiva kepada Suara.com saat dihubungi pada Jumat (8/8/2025).

Menurutnya, JIS masih memiliki keterbatasan infrastruktur pendukung yang membuat stadion berkapasitas 82 ribu orang itu tak nyaman. Dari empat pintu masuk stadion, hingga kini hanya satu pintu di sisi barat yang bisa digunakan. 

Jakmania memenuhi tribun Stadion Kanjuruhan, Malang. [Arema FC]
Penampakan suporter Persija, The Jakmania saat memenuhi tribun stadion. [Arema FC]

Hal itu membuat arus keluar masuk penonton sangat tersendat.

"JIS ini idealnya kan mungkin baru 2-3 tahun lagi bisa digunakan betul-betul. Sebagai stadion yang mengutamakan moda transportasi massal, infrastruktur penunjang yang ada belum rampung semua," ungkapnya.

Selain pintu masuk, kapasitas parkir juga jadi masalah besar. Ia menyebut kendaraan roda dua seringkali harus parkir liar di sekitar stadion karena lahan parkir terbatas. 

Jika pertandingan Timnas dihadiri puluhan ribu penonton, kemacetan parah tak terhindarkan.

"Persija itu rata-rata 20 sampai 40 ribu yang nonton. 20 ribu aja, kalau keluar bareng, itu macetnya udah ampun-ampunan," ucap Rejiva.

Baca Juga: Cabut Laporan Polisi usai Dituding Mafia Bola, Andre Rosiade: Kami Mau Berdamai

Ia lantas membayangkan bagaimana kondisi stadion jika pertandingan Timnas mampu menarik hingga 80 ribu penonton. Menurut dia, dengan akses keluar yang terbatas, situasi bisa sangat kacau.

Foto udara Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc/am.
Foto udara Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc/am.

"Bayang-in kalau JIS itu full house 80 ribu yang nonton. Dengan pintu keluar, akses jalan besar cuma satu. 80 ribu orang keluar bareng-bareng apa enggak crowded," imbuhnya.

Tak hanya soal teknis dan kemacetan, Rejiva juga mempertanyakan urgensi menjadikan JIS sebagai kandang Timnas. Ia mengingatkan bahwa Jakarta sudah memiliki Gelora Bung Karno (GBK) sebagai stadion nasional.

"Lagi, kita punya stadion nasional di GBK, masa main di stadion pemda? Kecuali main di provinsi luar Jakarta," tegasnya.

Bagi JakMania, keberadaan JIS tetap harus mengutamakan Persija sebagai pemilik sah rumah tersebut. Ia menegaskan, Timnas boleh saja bermain di JIS, asal tidak mengorbankan kepentingan klub.

"Selama itu enggak ganggu jadwal Persija, enggak masalah. Tapi kalau buat kandang utama Timnas, ya enggak ideal," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI