Suara.com - Sebuah pernyataan tegas dari Bupati Pati, Sudewo, baru-baru ini menjadi sorotan dan memicu polemik di kalangan masyarakat.
Pernyataan tersebut berupa peringatan keras kepada pihak-pihak yang mencoba merintangi kepemimpinannya di Kabupaten Pati.
"Di bawah kepemimpinan saya, jangan sekali-kali ada seseorang yang mencoba mengganggu pemerintahan saya," ucap Sudewo di sebuah laman Facebook bernama Sampurna Jaya.
Sudewo bahkan tidak segan menegaskan akan ada konsekuensi serius bagi siapa saja yang nekat menjadi penghalang. Peringatan ini disampaikannya secara terbuka agar menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat.
"Bilamana ada orang yang mengganggu pemerintahan saya, urusannya lain," tegasnya seolah mengancam.
![Bupati Pati Sudewo menyatakan akan ada konsekuensi dari dibatalkannya rencana PBB P2 sebesar 250 persen. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/08/69128-bupati-pati-sudewo.jpg)
Pria yang kini memimpin Kabupaten Pati itu juga menekankan bahwa gaya kepemimpinannya memiliki karakteristik yang berbeda dari para pendahulunya.
Ia seolah ingin membangun citra sebagai pemimpin yang tidak bisa diintervensi.
"Saya memiliki karakter kepemimpinan tersendiri. Tidak bisa disamakan dengan kepemimpinan sebelumnya," tutur Sudewo.
Sikap tegasnya ini pun langsung disambut dengan komentar pedas dari warganet. Alih-alih mendapat dukungan, gaya komunikasi Sudewo justru dianggap tidak merangkul dan terkesan angkuh.
Baca Juga: Suara Live! Bupati Sudewo Disoraki Warga, Sri Mulyani Buka Opsi Gaji Guru Tak Pakai Uang Negara?
"Pemimpin arogan," tulis seorang warganet singkat.
Kritik lain menyebut Sudewo lupa bahwa jabatannya saat ini merupakan amanah dari rakyat.
"Inilah bupati yang merasa paling kuat. Dia tidak merasa siapa yang menjadikan dirinya kalau bukan rakyat," timpal warganet lainnya.

Sentimen negatif terus bergulir, bahkan ada yang menyamakannya dengan peribahasa populer.
"Ini contoh bupati yang angkuh. Ibarat kacang kupa sama kulitnya. beginilah kalau sudah jadi, seenaknya sendiri. Nggak mau lagi dengerin masyarakat," imbuh warganet lain.
Kemarahan publik ini disinyalir bukan tanpa sebab. Selain karena pernyataan kontroversialnya, Sudewo juga belum lama ini membuat kebijakan yang tidak populer.