Makin Misterius! Website Pembuat Film Merah Putih One For All Mendadak Lenyap Usai Dihujat

Tasmalinda Suara.Com
Jum'at, 08 Agustus 2025 | 17:10 WIB
Makin Misterius! Website Pembuat Film Merah Putih One For All Mendadak Lenyap Usai Dihujat
film animasi merah putih for all

Suara.com - Kontroversi film animasi "Merah Putih One for All" memasuki babak baru yang semakin misterius.

Setelah dihujani kritik pedas oleh warganet karena kualitasnya dianggap di bawah standar, kini giliran jejak digital sang produser, PT Perfiki Kreasindo, yang mendadak "lenyap" dari internet.

Website resmi mereka kini tidak bisa diakses, memicu gelombang spekulasi baru yang lebih liar.

Ketika publik mencoba mencari tahu lebih dalam mengenai profil perusahaan di balik karya kontroversial ini, mereka justru disambut dengan halaman eror bertuliskan "This site can’t be reached" atau "404 Not Found".

Hilangnya akses ini terjadi tepat di puncak badai kritik, sebuah kebetulan yang bagi banyak orang terlalu sulit untuk dipercaya sebagai masalah teknis semata.

Fenomena ini sontak mengubah arah perdebatan.

Jika sebelumnya fokusnya adalah pada kualitas produk, kini sorotan tajam mengarah pada transparansi dan akuntabilitas sang pembuat film.

"Menghilangnya" website ini dianggap sebagai upaya untuk menghindari sorotan publik dan pertanyaan-pertanyaan sulit yang mulai bermunculan.

Dari Krisis Kualitas Menjadi Krisis Kepercayaan

Baca Juga: Kapan Film Kartun Merah Putih One For All Tayang di Bioskop? Trailernya Dihujat Netizen

Bagi audiens digital yang kritis, tindakan ini—disengaja atau tidak—dianggap sebagai sebuah pengakuan tersirat.

Logika sederhana warganet berbunyi: "Jika memang bangga dan yakin dengan karyanya, mengapa harus bersembunyi?"

Aksi "menghilang" ini secara tidak langsung memperkuat narasi negatif yang sudah ada, terutama tudingan bahwa film ini adalah "proyek kejar setoran" yang tidak digarap dengan serius.

Sebuah website perusahaan adalah portofolio utamanya.

Di sana biasanya terpampang daftar proyek, visi-misi, dan profil tim. Dengan menonaktifkannya, muncul spekulasi bahwa ada sesuatu dalam jejak digital tersebut yang tidak ingin dilihat publik saat ini.

Tanpa website resmi, publik dan media kesulitan mencari informasi primer mengenai Perfiki Kreasindo, memaksa mereka bergantung pada sumber sekunder dan spekulasi yang beredar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI