'Mati Sia-Sia!', DPR Gaungkan Jeritan Ibu Prada Lucky, Desak Penyiksa Dihukum Seberat-beratnya

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 17:35 WIB
'Mati Sia-Sia!', DPR Gaungkan Jeritan Ibu Prada Lucky, Desak Penyiksa Dihukum Seberat-beratnya
Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira. (Suara.com/Bagaskara)

Suara.com - Ungkapan pilu dari ibunda almarhum Prada Lucky Cepril Saputra Namo yang diduga tewas akibat kekerasan kini menggema hingga ke parlemen.

"Saya rela kalau anak saya mati di medan tempur, tapi kalau mati karena penyiksaan oleh sesama prajurit adalah kematian sia-sia," kutipan Ibunda Prada Lucky.

Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira, menegaskan bahwa jeritan hati sang ibu harus menjadi pertimbangan utama bagi hakim militer untuk menjatuhkan hukuman maksimal tanpa ampun bagi para pelaku.

Andreas, secara tegas melabeli kasus yang menewaskan Prada Lucky sebagai kejahatan kemanusiaan.

Menurutnya, tidak ada alasan apa pun untuk mengampuni para pelaku yang telah mencoreng nama baik institusi TNI.

"Ini adalah tindakan kejahatan kemanusiaan. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengampuni pelaku-pelaku tindakan kejahatan tersebut," kata Andreas kepada wartawan, Sabtu (9/8/2025).

Persiapan pemakaman Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Kota Kupang, NTT, Sabtu (9/8/2025). (ANTARA/Kornelis Kaha).
Persiapan pemakaman Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Kota Kupang, NTT, Sabtu (9/8/2025). (ANTARA/Kornelis Kaha).

Ia mendesak agar penyidik militer membongkar kasus ini secara transparan dan tuntas.

Hal tersebut untuk memberikan rasa keadilan bagi keluarga dan mengirimkan pesan keras bahwa praktik kekerasan oleh senior terhadap junior tidak akan pernah ditoleransi lagi.

"Peradilan Militer harus memberikan hukuman yang seberat-beratnya. Ini untuk melindungi para prajurit muda dari tindakan semena-mena oleh para senior dan mereka yang berpangkat lebih tinggi," pungkasnya.

Baca Juga: Detik-detik Terakhir Putranya Koma, Ibunda Prada Lucky Ungkap Sederet Fakta Mengerikan!

Almarhum Prada Lucky Namo merupakan anggota TNI yang baru menjadi anggota TNI selama dua bulan. Usai sah menjadi anggota TNI dia langsung ditempatkan di Batalion Pembangunan 843.

Batalion itu merupakan Batalion yang baru mendarat di daerah itu kurang lebih satu bulan untuk membantu pembangunan masyarakat di daerah tersebut.

Dari sejumlah foto dan video yang beredar, tubuh Prada Lucky dipenuhi dengan sejumlah Lebam dan memar di tubuhnya.

Tak hanya itu sejumlah luka seperti tusukan, di kaki, dan juga di belakang tubuhnya.

Korban sempat dilarikan ke RS Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo untuk perawatan intensif namun kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (6/8) lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI