Ayah Emosi Prada Lucky Meninggal Diduga Dianiaya Senior: Saya Kejar Pelaku sampai Neraka!

Jum'at, 08 Agustus 2025 | 17:34 WIB
Ayah Emosi Prada Lucky Meninggal Diduga Dianiaya Senior: Saya Kejar Pelaku sampai Neraka!
Prada Lucky anggota TNI di NTT tewas diduga dianiaya senior. (ist)

Suara.com - Amarah ayah Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Sersan Mayor Christian Namo tak lagi terbendung ketika melihat sang putra meninggal setelah dua bulan bertugas sebagai prajurit TNI di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Momen Christian meluapkan amarahnya dibagikan oleh akun Facebook Danial Nenoliu.

Pada video tersebut, Christian terlihat berdiri di samping ranjang putranya yang sudah tiada di rumah sakit.

Sedangkan, istri Christian terlihat lemas hingga digotong sejumlah orang dan dibaringkan ke ranjang rumah sakit. Ia tak kuasa melihat anaknya telah dipanggil Tuhan. 

Christian Namo lantas berteriak sambil menunjuk ke arah jenazah putranya bahwa ia adalah keluarga korban.

Sebagai ayah, ia berjanji akan mengejar siapa pun pelaku yang diduga menganiaya anaknya hingga menghembuskan napas terakhir. Ia tak peduli apa status dan pekerjaan pelaku. 

Christian meminta keadilan untuk kasus kematian anaknya yang diduga korban penganiayaan dari seniornya.

"Saya keluarga korban, tentara main-main dengan nyawa, sampai neraka pun saya kejar. Saya minta keadilan," ujar Sersan Mayor Christian Namo dalam video yang diunggah akun Facebook tersebut.

"Saya punya anak sudah tidak ada lagi," ujarnya lagi tak menyangka putranya telah tiada.

Baca Juga: Ditangkap Usai Rakernas NasDem, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Tiba di Gedung KPK Sore Ini

Christian Namo juga berharap perbuatan keji pelaku yang menghilangkan nyawa anaknya mendapat balasan setimpal dari Tuhan.

"Tuhan tolong nyawa dibayar nyawa," ujarnya. 

Sebelumnya, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025).

Prada Lucky yang diduga tewas dianiaya senior. [Dok. Istimewa]
Prada Lucky yang diduga tewas dianiaya senior. [Dok. Istimewa]

Kematiannya menyisakan luka mendalam dan diduga kuat adanya penganiayaan oleh seniornya di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM).

Paman korban, Rafael Davids, mengungkapkan bahwa keponakannya baru saja memulai kariernya di militer.

"Dia baru lulus, baru menikmati gajinya sekitar dua bulan," ujar Rafael dikutip, Kamis (7/8/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI