Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, angkat suara usai namanya dicatut oleh oknum panitia penyelenggara acara di Cianjur yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada warga.
Oknum panitia tersebut mengklaim bahwa Dedi Mulyadi akan hadir sebagai pembicara di acara tersebut dan meminta warga yang datang untuk membayar biaya tertentu.
Dari video yang beredar, terlihat sekumpulan warga di Cianjur yang tengah menghadiri sebuah acara akbar di desanya.
Saat itu terdengar bahwa sang pembawa acara meminta warga bersabar untuk menunggu kedatangan Gubernur Jawa Barat yang dijanjikan akan hadir malam itu.
Padahal, Dedi Mulyadi tidak pernah membuat jadwal untuk hadir ke acara tersebut.
Menanggapi hal ini, Dedi Mulyadi memberikan klarifikasinya melalui akun Instagram pribadinya.
Mantan Bupati Purwakarta itu mengaku sudah menerima laporan soal dugaan pungli di wilayah Cianjur itu.
“Saya melihat ada tayangan video yang menceritakan kekecewaan warga Cianjur dipungut biaya ada panitia yang membuat acara seolah-olah akan mendatangkan saya,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari akun Instagram pribadinya @/dedimulyadi71 pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Dedi mengaku bahwa dirinya tidak pernah berjanji atau menjadwalkan kehadiran di acara manapun yang digelar oleh oknum tersebut.
Baca Juga: Asal Usul Nyi Roro Kidul di Jawa Barat, Aksi Dedi Mulyadi Beri Hormat Jadi Trending
“Tentunya tidak pernah ada peristiwa itu, saya tidak pernah menjanjikan datang ke siapapun ke acara apapun,” imbuhnya.

Menurutnya, jadwal kegiatannya ditentukan sendiri berdasarkan kepentingan dan kebutuhan layanan pemerintah kepada masyarakat.
“Jadwal-jadwalnya saya tentukan sendiri berdasarkan kepentingan dan kebutuhan layanan pemerintah kepada masyarakat,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa agenda seremonialnya biasanya hanya berkisar pada kegiatan keliling warga yang berupa pagelaran seni dan lawak.
“Jadwal seremonial saya hanya mengikuti kegiatan satu, keliling warga yaitu ngejangkau warga dalam kegiatan pagelaran seni dan lawak,” bebernya.
Adapun kegiatan tersebut dilakukan secara rutin tiap akhir pekan untuk mengobati rasa rindu warga yang ingin bertemu langsung dengannya Gubernur Jawa Barat tersebut.
“Tujuannya adalah untuk mengobati rasa rindu warga yang ingin bertemu langsung, dan itu terjadwal setiap malam minggu,” ungkap Dedi.
Karena dirinya cukup sering menggelar pertemuan dengan warga, Dedi mengaku bahwa peristiwa tersebut sudah cukup sering terjadi.
“Untuk itu sering terjadi peristiwa ini pada siapapun dan di manapun,” katanya.
Ia juga mengimbau warga Jawa Barat untuk berhati-hati dan tidak terpengaruh oleh ajakan yang mengatasnamakan dirinya demi kepentingan ekonomi sesaat yang merugikan masyarakat.
“Kepada seluruh warga Jawa Barat, jangan pernah terbuai mengikuti bujuk rayu orang atau ajakan orang-orang yang seolah-olah saya akan datang kemudian dipinta sumbangan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas berbagai kekhilafan dan kekurangan yang mungkin dimilikinya.
“Salam hormat untuk semuanya, mohon maaf atas berbagai kekhilafan dan kekurangan yang saya miliki,” lanjutnya.
Dedi mengajak masyarakat untuk menjaga kehidupan bersama dengan baik dan tidak membiarkan eksploitasi warga demi kepentingan ekonomi yang bersifat sesaat.
“Mari kita jaga kehidupan ini dengan baik, jangan mengeksploitasi warga untuk kepentingan-kepentingan ekonomi yang bersifat sesaat,” tutup Dedi.
Unggahan Dedi itu lalu mendapat perhatian dari warganet yang memberikan komentar beragam.
“Tindak tegas pak!” kata akun @ahmad***
“Ini harus ditindak pak, takutnya kalau dibiarin nanti makin menjadi,” komentar akun @taf***
“Sebenernya salah warganya ya, ngapain bayar mau ketemu pejabat negara. Pinter dikit bisa kan ya,” komentar akun @maud***
“Penjarakan aja itu mah, tuman!” ujar akun @utiy***
Kontributor : Rizka Utami