Tragis! Perempuan Brebes Duel Maut dengan Kobra Jelang Salat Isya: Ular Mati, Sumyati Meninggal

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2025 | 18:32 WIB
Tragis! Perempuan Brebes Duel Maut dengan Kobra Jelang Salat Isya: Ular Mati, Sumyati Meninggal
Ilustrasi ular kobra. (Pixabay/@musthaqsms)

Suara.com - Sebuah tragedi memilukan menimpa Sumyati (57), seorang warga Dukuh Karangpucung, Desa Cinanas, Brebes, Jawa Tengah. Niat sucinya untuk melaksanakan Shalat Isya pada Minggu (17/8/2025) malam, berakhir dengan duel maut melawan seekor ular berbisa yang menyusup ke dalam rumahnya, hingga merenggut nyawanya.

Peristiwa nahas ini berawal saat Sumyati tengah bersiap mengambil air wudhu untuk menunaikan ibadah. Tiba-tiba, ia dikejutkan dengan kehadiran seekor ular yang telah masuk ke dalam kediamannya.

Tanpa pikir panjang dan didorong oleh insting untuk melindungi diri, Sumyati secara spontan meraih sapu yang ada di dekatnya.

Ia langsung mencoba mengusir dan memukul hewan melata berbahaya itu. Terdesak, ular tersebut sempat menghindar dan bersembunyi di kolong sebuah lemari. Namun, Sumyati yang tak mau mengambil risiko, terus berusaha memburu ular tersebut.

Nahas, dalam upaya tersebut, ular yang merasa terancam itu melakukan perlawanan sengit. Hewan berbisa itu menyerang balik secara tiba-tiba dan berhasil menancapkan taringnya di kaki Sumyati.

Meski dalam kondisi terluka parah, Sumyati menunjukkan perlawanan luar biasa. Ia terus memukul ular itu hingga akhirnya mati.

Hebatnya, setelah duel maut itu, ia tetap berusaha melanjutkan niatnya untuk shalat. Namun, kekuatan racun yang menjalar di tubuhnya tak bisa dilawan.

Sekitar pukul 21.00 WIB, kondisinya mulai anjlok drastis. Sumyati mengeluhkan tubuhnya terasa sangat lemas dan pandangannya mulai kabur berkunang-kunang.

Sadar ada yang tidak beres, ia segera meminta pertolongan kepada tetangganya, Kurdi (80), yang dikenal memiliki keahlian menangani gigitan binatang berbisa secara tradisional.

Baca Juga: 6 Fakta Amuk Bupati Lebak di Hari Kemerdekaan yang Bikin Kades Panas Dingin

Kurdi berupaya sekuat tenaga mengeluarkan racun dari tubuh korban. Namun, metode tradisional itu tak mampu membendung efek bisa yang sudah menyebar luas.

Kondisi Sumyati yang semakin kritis membuat keluarga panik dan segera melarikannya ke RSUD Bumiayu.

Akan tetapi, takdir berkata lain. Perjalanan menuju rumah sakit menjadi perjuangan terakhirnya.

Belum sempat mendapatkan penanganan medis modern, nyawa Sumyati sudah tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia begitu tiba di instalasi gawat darurat.

Kepala Desa Cinanas, Hensika Cindy Setiawan, dikutip Senin (18/8/2025), membenarkan adanya peristiwa tragis yang menimpa warganya tersebut. Jenazah korban pun telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Korban sudah dimakamkan Senin pagi,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?