
Penilaian terhadap memudarnya peran Erick Thohir semakin diperkuat dengan menyoroti posisi Menteri Investasi, Rosan Roeslani.
Bhima Yudhistira menyebut Rosan kini menjalankan peran rangkap yang semakin menyerupai "kuasi menteri BUMN".
Istilah ini merujuk pada figur yang memiliki pengaruh dan kendali layaknya menteri BUMN, meskipun tidak menjabat secara resmi.
Hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh Danantara dalam manajemen perusahaan-perusahaan negara semakin dominan, dan figur seperti Rosan Roeslani menjadi representasi dari kekuatan baru tersebut.
Kondisi ini, menurut Bhima, adalah bagian dari gambaran besar evaluasi kinerja menteri-menteri di bidang ekonomi.
Ia mengkritik bahwa banyak kebijakan yang diambil belum sepenuhnya berpihak pada kesejahteraan rakyat dan gagal menunjukkan "sense of crisis" di tengah tantangan ekonomi global dan domestik yang semakin berat. Pergeseran kekuatan di tubuh BUMN menjadi salah satu cerminan dari dinamika tersebut.