Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka: SPPG Kembang Minta Maaf, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Minggu, 24 Agustus 2025 | 10:24 WIB
Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka: SPPG Kembang Minta Maaf, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Ilustrasi menu MBG. Beberapa waktu lalu, siswa di Kota Tembilahan alami keracunan usai menyantap makanan program MBG. [Suara.com/Lilis]

Suara.com - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kembang menyampaikan permohonan maaf kasus dugaan keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa di sejumlah sekolah di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Permohonan maaf tersebut ditujukam kepada seluruh pihak yang terdampak.

Adapun permohonan maaf diketahui melalui keterangan tertulis Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN).

SPPG Kembang memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah hasil uji laboratorium keluar agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Berkaitan dengan musibah ini, saya sebagai penanggung jawab memohon maaf sebesar-besarnya, terutama kepada adik-adik yang terkena musibah dan keluarga. Kepada masyarakat Tembilahan serta seluruh warga Kabupaten Inhil, kami juga memohon maaf yang setulus-tulusnya," kata Penanggung Jawab Dapur SPPG Kembang, Nurmila dalam keterangannya, dikutip Minggu (24/8/2025).

Nurmila menyampaikan hingga saat ini SPPG Kembang masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan untuk memastikan penyebab dugaan keracunan.

"Kami belum mengetahui penyebab pastinya dan tidak bisa menyimpulkan salah satu bahan sebelum ada hasil pemeriksaan laboratorium," kata Nurmila.

Nurmila menegaskan proses produksi makanan di SPPG Kembang selalu dilakukan dengan mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang ketat serta diawasi petugas secara melekat selama 24 jam. 

Diketahui dapur SPPG Kembang memproduksi sekitar 2.200 porsi makanan setiap hari untuk didistribusikan ke sembilan sekolah.

Baca Juga: Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah

Sementara itu, Ketua Yayasan Kawah Insan Cendikia sekaligus Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Muhammad Guntur, menegaskan pihak yayasan bersama SPPG siap bertanggung jawab penuh terhadap biaya perawatan para korban.

"Kami pastikan seluruh biaya perawatan yang terdampak ditanggung sampai sembuh," kata Guntur.

Kondisi Terkini Siswa

Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 032 Kota Tembilahan, Indragiri Hilir keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan pihak sekolah, Jumat (22/8/2025).

Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Rahmat Susanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah menangani 27 anak yang mengalami gejala diduga akibat keracunan makanan setelah menyantap hidangan dari Program MBG.

"Berdasarkan keluhan, dugaan sementara memang mengarah pada keracunan makanan," ucap dr Rahmat dikutip dari Antara, Sabtu (23/8/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?