Suara.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, melakukan ziarah yang sarat makna politik dan budaya ke pusara Presiden kedua RI, Soeharto, dan sang istri, Ibu Tien Soeharto. Momen langka ini terjadi di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) malam.
Kunjungan putra bungsu Presiden Joko Widodo ini terasa semakin spesial karena bertepatan dengan hari lahir almarhumah Ibu Tien Soeharto, yang lahir pada 23 Agustus 1923.
Di depan makam, Kaesang menaburkan bunga dan memanjatkan doa, menandai akhir dari rangkaian tur ziarahnya ke makam para presiden Indonesia yang telah wafat.
"Alhamdulillah rangkaian acara nyekar ke seluruh presiden yang sudah wafat, sudah terselesaikan malam ini. Di malam yang terakhir kami alhamdulillah berkesempatan untuk nyekar di Astana Giri Bangun untuk menyekar Presiden Kedua Republik Indonesia dan alhamdulillah semuanya lancar," kata Kaesang sebagaimana dilansir Antara.
Dalam momen tersebut, Kaesang secara terbuka memberikan pujian kepada Soeharto, menyebutnya sebagai figur sentral dalam pembangunan bangsa yang warisannya masih bisa dirasakan hingga kini.
"Presiden Kedua ini adalah bapak pembangunan Indonesia, banyak fasilitas-fasilitas yang sudah dibangun oleh beliau," ujarnya.
Menariknya, Kaesang tidak hanya memberikan pujian. Ia juga menunjukkan kedewasaan politik dengan menyinggung sisi lain dari kepemimpinan Pak Harto menggunakan sebuah falsafah Jawa yang mendalam yakni 'mikul duwur mendem jero'. Falsafah ini ia sampaikan sebagai cara bijak dalam memandang seorang tokoh besar.
"Ada satu quote yang menurut saya baik juga untuk kita ilhami yaitu mikul duwur mendem jero. Kalau ada kebaikan ya kita tinggikan, tapi kalau ada keburukan ya kita tanam baik-baik," jelas Kaesang.
Ia menguraikan bahwa sebagai manusia, tidak ada yang luput dari kesalahan, termasuk seorang presiden. Namun, sebagai generasi penerus, sudah sepatutnya untuk menghormati jasa-jasa mereka.
Baca Juga: Puji Prabowo, Kaesang Minta Wamenaker Noel 'Nurut' usai Resmi Ditahan KPK
"Kenapa? Mau bagaimana pun manusia itu bukan makhluk yang sempurna, pasti punya kesalahan, tapi kita sebagai masyarakat Indonesia tetap harus menghormati seluruh presiden yang sudah berjasa untuk republik ini," tuturnya.
Ziarah ke makam Soeharto ini menjadi penutup dari perjalanan spiritual politik Kaesang. Sebelumnya, ia telah mengunjungi makam Presiden ke-3 RI B.J. Habibie di TMP Kalibata, Jakarta, serta makam Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jombang, Jawa Timur.