Beresin Macet Horor, Pramono Anung Percepat Proyek Galian TB Simatupang Rampung November 2025

Minggu, 24 Agustus 2025 | 21:19 WIB
Beresin Macet Horor, Pramono Anung Percepat Proyek Galian TB Simatupang Rampung November 2025
Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (Jaksel) mengarah ke Pasar Rebo. [Suara.com/Bagaskara]

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengambil langkah tegas untuk mengatasi kemacetan parah di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dengan menargetkan percepatan penyelesaian proyek galian di kawasan tersebut.

Semula dijadwalkan rampung pada Desember 2025, proyek vital ini kini dipacu untuk selesai pada November 2025.

“Ada, ada. November, saya minta November diselesaikan. Awalnya Desember. Ya, baru bisa maju satu setengah bulan. Tapi saya udah minta itu,” kata Pramono di Jakarta Pusat, Minggu (24/8/2025).

Langkah percepatan ini diambil sebagai respons langsung atas keluhan masyarakat dan kondisi lalu lintas yang kian semrawut, yang juga dirasakan sendiri oleh Gubernur.

Pramono menegaskan bahwa fokus utamanya saat ini adalah menanggulangi dua isu krusial di ibu kota, yakni polusi udara dan kemacetan.

Menurutnya, koridor TB Simatupang merupakan salah satu titik dengan dampak kemacetan paling signifikan.

Sejumlah proyek infrastruktur yang berjalan serentak menjadi penyebab utama kepadatan lalu lintas di area tersebut.

“Jadi untuk Jakarta memang sekarang saya sedang konsentrasi untuk menangani persoalan polusi, persoalan kemancetan. Salah satu kemacetan yang paling utama itu kan ada di ITB Simatupang,” ujarnya.

Proyek yang menjadi biang kemacetan ini mencakup pekerjaan peningkatan kapasitas pipanisasi air minum oleh PAM Jaya, proyek instalasi pengolahan air limbah (JSDP) oleh Paljaya, serta galian untuk Sistem Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) oleh Dinas Bina Marga.

Baca Juga: Pemprov DKI Dinilai Mundur Atasi Macet dengan Pangkas Trotoar di Jalan TB Simatupang

Aktivitas konstruksi ini tak pelak mempersempit lajur jalan yang tersedia bagi pengendara.

Menanggapi keluhan publik mengenai banyaknya galian proyek, Pramono menjelaskan bahwa pengerjaan tersebut merupakan bagian dari program pembangunan fundamental bagi Jakarta. 

Proyek ini mencakup penataan kabel utilitas bawah tanah, pembangunan sanitasi modern, hingga perbaikan saluran air.

“Ya memang Jakarta kan sedang membangun persoalan untuk memasukkan kabel ke dalam, kemudian sanitasi, kemudian juga saluran-saluran air inilah yang sedang ditangani. Dan ini mau tidak mau harus tetap dilakukan,” jelasnya.

Solusi Taktis di Lapangan

Pramono juga mengungkapkan bahwa dirinya telah turun langsung untuk melakukan inspeksi tanpa pengawalan guna memantau kondisi riil di lapangan.

Ia telah menegur langsung para kontraktor proyek agar bekerja lebih cepat dan efisien.

“Sebenarnya di dalam ini sudah saya tegur, bahkan beberapa waktu yang lalu saya sengaja tanpa pengawal, hanya berdua dengan sopir, saya dari ujung ke ujung jalan Simatupang dan memang parah banget. Dan itulah yang menyebabkan kemudian menjadi perhatian saya,” ungkapnya.

Sebagai solusi jangka pendek, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan beberapa langkah taktis. 

Salah satunya adalah memperkecil area kerja proyek dan mengalihfungsikan sebagian trotoar, khususnya di area Cibis Park, untuk menambah lajur kendaraan sementara hingga proyek rampung.

Meski mengakui situasi di Simatupang masih sangat padat, Pramono menyebut kondisi lalu lintas di sejumlah kawasan lain di Jakarta menunjukkan tren perbaikan.

“Tetapi kalau daerah-daerah lain memang di luar Simatupang ya, ada penurunan terhadap kemacetan. Tapi di TB Simatupang parah,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?