Tuai Kecaman Usai Hadirkan Akademisi Pro-Israel Sebagai Pembicara, Pihak UI Akui Khilaf

Sumarni Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2025 | 08:35 WIB
Tuai Kecaman Usai Hadirkan Akademisi Pro-Israel Sebagai Pembicara, Pihak UI Akui Khilaf
Tuai kecaman usai hadirkan Pro-Israel sebagai pembicara, pihak Universitas Indonesia minta maaf (X)

UI menegaskan tetap memegang prinsip konstitusi dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menolak penjajahan dan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Komitmen ini, menurut UI, pernah ditegaskan langsung oleh Rektor saat bertemu Duta Besar Palestina pada Januari 2025.

Lebih lanjut, UI menyatakan memahami reaksi publik atas orasi Berkowitz yang dianggap menyinggung solidaritas terhadap Palestina.

Pihak kampus mengaku akan lebih selektif dan sensitif dalam memilih pembicara internasional di masa mendatang.

UI juga menyampaikan bahwa pemilihan Prof. Peter Berkowitz (Hoover Institution – Stanford University) dan Dr. Ir. Sigit P. Santosa (PT Pindad, alumni MIT) didasarkan pada reputasi akademik mereka.

Tujuan undangan tersebut, menurut UI, adalah untuk memberikan perspektif dari akademisi dunia dalam bidang Sosial Humaniora dan STEM.

Dalam klarifikasinya, UI menegaskan tidak berniat memberi ruang bagi agenda di luar kepentingan akademik.

Isi lengkap orasi dapat diakses publik melalui kanal YouTube resmi UI untuk menjamin transparansi.

Meski demikian, UI menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian dalam menelusuri rekam jejak Peter Berkowitz.

Baca Juga: Skandal Akademik? 13 Kampus RI Diragukan, Rocky Gerung Bongkar 'Kondisi Psikis' Dosen

“UI mengakui kurang hati-hati, dan untuk itu UI menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekihlafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap pihak yang bersangkutan ,” tulis pihak kampus.

UI juga kembali menegaskan komitmennya untuk terus mendukung perjuangan bangsa dalam menghapus penjajahan dan memperkuat demokrasi di lingkungan akademik.

Ke depannya, UI berjanji akan melakukan evaluasi tata kelola agar prinsip-prinsip kemanusiaan tetap terjaga.

Kontributor : Rizka Utami

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?