Ikut Demo di DPR, Sosok Disabilitas Ini Naik Papan Roda dari Cakung ke Senayan Bawa Pesan Damai

Senin, 25 Agustus 2025 | 16:34 WIB
Ikut Demo di DPR, Sosok Disabilitas Ini Naik Papan Roda dari Cakung ke Senayan Bawa Pesan Damai
Denny Nurjaman, disabilitas yang datang ke demo DPR pada Senin, 25 Agustus 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]

Suara.com - Di tengah riuh dan panasnya aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senin (25/8/2025), terselip sebuah kisah inspiratif yang menyejukkan.

Kisah itu datang dari Denny Nurjaman, seorang penyandang disabilitas yang datang jauh-jauh dari Cakung, Jakarta Timur, untuk ikut menyuarakan aspirasinya.

Denny menempuh perjalanan menggunakan kendaraan modifikasi, sebuah papan yang di bawahnya dipasang roda. Kehadirannya bukan untuk meneriakkan amarah, melainkan untuk menyuarakan pesan damai.

Baginya, tujuan utama kehadirannya di Senayan adalah untuk memastikan Indonesia tetap tenang dan terhindar dari perpecahan.

"Tujuannya, ya, supaya damai-damai aja. Jangan ada keributan," ujar Dedi saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Agustus 2025.

Karena itu, Denny Nurjaman berharap para wakil rakyat bisa menjadi penyejuk, bukan pemicu kerusuhan. Denny mengaku trauma dengan sejarah kelam bangsa dan tak ingin hal itu terulang kembali. 

Denny Nurjaman, disabilitas yang datang ke demo DPR pada Senin, 25 Agustus 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Denny Nurjaman, disabilitas yang datang ke demo DPR pada Senin, 25 Agustus 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]

"Jangan terjadi kayak '98," tegasnya.

Ketika ditanya apa yang mendorongnya untuk tetap turun ke jalan di tengah keterbatasan fisik dan cuaca yang terik, jawaban Dedi begitu sederhana namun sarat makna.

"Nah, itu sih demi... demi bangsa Indonesia aja," ucapnya. 

Baca Juga: Di Tengah Kepungan Massa, Nurul Arifin Sentil Rekan di DPR: Kondisinya Tidak Baik-baik Saja!

"Demi Indonesia aja, membela rakyat Indonesia aja," sambungnya mantap.

Ironi manisnya, di tengah potensi chaos, Dedi justru merasa aman. Ia mengaku mendapat perlindungan khusus dari para personel kepolisian yang bertugas di lokasi.

"Dilindungiin sama polisi juga," katanya, membenarkan bahwa aparat tidak hanya bertugas memukul mundur massa, tetapi juga mengayomi warga rentan sepertinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?