Suara.com - Raya, balita 4 tahun di Sukabumi, disebut bukan meninggal akibat infeksi cacing. Kendati ada banyak cacing dalam tubuhnya hingga keluar dari hidung, diagnosis dokter menyatakan kalau Raya meninggal akibat sepsis atau infeksi berat yang diperburuk dengan malnutrisi, stunting, dan meningitis TBC.
Pasien datang ke instalasi gawat darurat (IGD) dalam kondisi penurunan kesadaran.
Ketua Kolegium Parasitologi Klinik Prof. dr. Agnes Kurniawan menyampaikan kalau kematian pasien tidak disebabkan oleh cacing gelang atau ascaris lumbricoides, melainkan akibat kondisi medis berat yang sudah diderita sebelumnya.
“Penyebab kematian bukan cacing. Pasien sudah masuk rumah sakit dalam kondisi kesadaran menurun. Albendazole tidak langsung membunuh cacing, tetapi memicu migrasi keluar tubuh,” jelas Agnes dalam keterangannya, Selasa (26/8/2025).
"Hasil pemeriksaan foto abdomen tidak menunjukkan adanya obstruksi atau sumbatan pada usus yang dapat menyebabkan peritonitis (radang selaput usus)," katanya menambahkan.
Dokter anak yang menangani Raya, Sianne, menjelaskan bahwa saat tiba di IGD, pasien sudah tidak sadar dan berdasarkan anamnesis, telah mengalami demam tinggi serta penurunan kesadaran sejak satu hari sebelumnya.
"Serta pasien juga alami batuk sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit," ujarnya.
Selama perawatan, tim medis menemukan cacing gelang dewasa. Hasil pemeriksaan radiologi toraks menunjukkan adanya TBC paru aktif dan pneumonia, sementara radiologi abdomen memperlihatkan cacing dalam jumlah banyak tanpa tanda sumbatan.
CT scan kepala juga mengonfirmasi adanya radang selaput otak/meningitis.
Baca Juga: Viral Petugas Damkar Padamkan Api Pakai Daster di Sukabumi, Ini 5 Fakta Mengejutkan!
Hal serupa disampaikan dokter spesialis anak dr. Anggraini, Sp.A(K), yang mengatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan, ditemukan adanya infeksi di susunan saraf pusat dan sepsis.
Ditambahkan pula bahwa cacing dewasa tidak masuk ke otak, paru dan jantung karena ukurannya yang besar.
"Larva cacing gelang memang memiliki siklus hidup melalui pembuluh darah dan saluran napas yang kadang menyebabkan gangguan nafas, namun tidak menyebabkan kematian," jelasnya.
Raya meninggal dunia di RSUD Syamsudin Sukabumi setelah menjalani perawatan intensif selama sembilan hari, sejak 13 Juli 2025. Balita iultu kemudian meninggal dunia pada hari kesembilan perawatan, Senin (21/7) pukul 14.24 WIB.