Suara.com - Balita asal Sukabumi, Raya, yang sebelumnya diberitakan meninggal akibat meninggal, disebut telah sakit berbulan-bulan namun keluarganya memberikan pengobatan nonmedis.
Dokter anak yang menangani Raya, Sianne, mengungkapkan pihak keluarga baru membawa pasien ke rumah sakit ketika sudah tidak sadarkan diri.
Berdasarkan anamnesis, Raya juga mengalami demam tinggi serta penurunan kesadaran sejak satu hari sebelumnya.
"Riwayat medis menunjukkan kalau pasien telah menjalani pengobatan yang tidak jelas ke mana lebih dari 10 kali dalam tiga bulan terakhir oleh karena demam dan batuk,” ungkap Sianne dalam keterangannya, Selasa (26/8/2025).
Selama dirawat di rumah sakit, tim medis memang menemukan cacing gelang dewasa pada tubuh Raya.
Hasil pemeriksaan radiologi toraks juga menunjukkan adanya TBC paru aktif dan pneumonia, sementara radiologi abdomen memperlihatkan cacing dalam jumlah banyak tanpa tanda sumbatan.
![Raya, bocah asal Sukabumi meninggal dunia karena komplikasi cacing dan penyakit dalam [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/20/42112-raya-bocah-asal-sukabumi-meninggal-dunia-karena-komplikasi-cacing-dan-penyakit-dalam.jpg)
CT scan kepala juga mengonfirmasi adanya radang selaput otak/meningitis.
Dokter kemudian lakukan penanganan berupa terapi anti-TB, antibiotik, koreksi elektrolit, pemberian obat-obatan untuk mempertahankan tekanan darah dan denyut jantung, serta pemberian obat cacing albendazole.
Sianne menjelaskan, terapi albendazole itu yang kemudian menyebabkan pasien mengeluarkan cacing dalam jumlah banyak melalui buang air besar selama beberapa hari.
Baca Juga: Satu Desa di Sukabumi Bakal Diberi Obat Cacing, Menkes Budi: Balita Raya Meninggal Bukan Cacingan!
Namun, Sianne membantah kalau cacing yang keluar mencapai 1 kg. Menurutnya, rumah sakit tidak pernah menimbang cacing tersebut.
“Kami tidak melakukan penimbangan karena keluarnya cacing berlangsung bertahap selama beberapa hari,” tegasnya.
Raya meninggal dunia di RSUD Syamsudin Sukabumi setelah menjalani perawatan intensif selama sembilan hari, sejak 13 Juli 2025.
Balita itu kemudian meninggal dunia pada hari kesembilan perawatan, Senin (21/7) pukul 14.24 WIB.
Menurut Sianne, diagnosis kematian langsung pada Raya disebabkan karena sepsis, dengan penyebab antara malnutrisi berat kwashiorkor dan stunting, serta penyebab dasar meningitis TB stadium 3.