Suara.com - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka bak mengultimatum usulan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) soal adanya gerbong kereta khusus perokok.
Menurut Gibran, usulan mengenai adanya gerbong kereta khusus perokok ini tidak sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan Gibran yang menolak halus usulan tersebut rupanya justru mendapat dukungan dari masyarakat.
Video Gibran menolak usulan tersebut diposting ulang akun tiktok @duppochie dan mengundang beragam komentar dari netizen.
“ini baru prioritaskan rakyat yang nyata,” tulis akun @Bayuandreans.
“Di singapore kereta tak ada smoking area,” sahut @Kareem29.
“lebih penting buat ibu menyusui,lansia,ibu hamil pak,” ujar @Dewi Purwanti.
“POLA PIKIRnya DPR: BISNIS DAN KEUNTUNGAN WP : KENYAMANAN dan KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ,” tulis @Sutan Harahap.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Nasim Khan mengusulkan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menyediakan Kembali gerbong khusus bagi perokok pada layanan kereta jarak jauh.
Baca Juga: Babak Baru Drama Royalti Musik! DPR Tancap Gas Revisi UU Hak Cipta, Tim Perumus Rapat Perdana Besok
Menurut dia, keberadaan gerbong kereta khusus perokok tidak hanya memberikan kenyamanan melainkan juga berpotensi menambah pemasukan bagi KAI.
Nasim menyampaikan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (20/8/25).
“Ini ada masukan juga, gerbong yang selama ini ada, tapi setelah itu dihilangkan, sisakan satu gerbong untuk kafe, untuk ngopi. Paling tidak disitu untuk smoking area, pak,” tulis Nasim.
Menurut Nasim, perjalanan jarak jauh bisa memakan waktu hingga 8 jam. Hal ini menurutnya bisa membuat penumpang merasa bosan.
Tak hanya soal kereta, Nasim lebih meyakinkan lagi soal usulannya dengan menyebut bahwa transportasi bus juga sudah menyediakan smoking area saat perjalanan.
“Di Bus saja, 8 hingga 12 jam itu ada smoking area. Masak, kereta sepanjang itu, satu gerbong, Pak, saya yakin bisa itu, pak, ya,” ujarnya.