Presiden Prabowo Diminta Copot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Bernadette Sariyem Suara.Com
Jum'at, 29 Agustus 2025 | 15:00 WIB
Presiden Prabowo Diminta Copot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kolase foto Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan). [Suara.com]
Baca 10 detik
  • Affan Kurniawan, driver ojol, tewas dilindas rantis brimob.
  • Desakan publik mencopot Kapolri Listyo dan reformasi Polri bergema.
  • Presiden Prabowo kecewa terhadap polisi.

Suara.com - Tragedi kematian Affan Kurniawan, driver ojol, yang dilindas kendaraan taktis atau rantis Brimob Polda Metro Jaya, Kamis (28/8) malam, memicu amarah masyarakat.

Sampai Jumat (29/8/2025) siang sekitar Pukul 14.30 WIB, massa yang didominasi pengemudi ojek online, masih mengepung Markas Komando Brimob Kwitang.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kamis tengah malam, langsung meminta maaf kepada publik atas kejadian tersebut.

“Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk korban serta seluruh keluarga dan juga seluruh keluarga besar ojol,” kata Kapolri kepada awak media di Jakarta.

Sementara Komandan Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya Kompol Anton Asrar, juga meminta maaf atas perilaku anak buahnya.

"Bapak Kapolri telah menemui orang tua korban, dan sudah ada 7 anggota Brimob diamankan," kata Anton, Jumat.

Namun, masyarakat memprotes pernyataan Anton yang menyebut tragedi itu adalah ketidaksengajaan.

"Kami minta maaf, itu merupakan ketidaksengajaan untuk kami," kata Anton.

Masyarakat sipil menuntut lebih dari permintaan maaf. LBH Jakarta meminta Presiden Prabowo mencopot Kapolri Jenderal Listyo sebagai bagian pertanggungjawaban.

Baca Juga: Ibu Ungkap Kejanggalan Sikap Affan Kurniawan Siang Hari Sebelum Malamnya Dilindas

"Darurat Kekerasan Polri: Adili Polisi Brutal, Saatnya Reformasi dan Copot Kapolri," tulis LBH Jakarta dalam akun X, Jumat.

Menurut LBH Jakarta, tindakan kekerasan polisi ke masyarakat yang melakukan protes terhadap kebijakan negara, adalah bentuk kesewenangan dan pengabaian perlindungan negara kepada warganya.

"Setidaknya terdapat 600 orang ditangkap dalam aksi, sejumlah masyarakat terluka dan 1 orang meninggal dunia akibat kekerasan polisi."

Desakan untuk mencopot Kapolri Listyo Sigit Prabowo juga menggema di media-media sosial pada Jumat siang.

Tak hanya kapolri, publik melalui media sosial juga meminta Presiden Prabowo mencopot Komjen Pol Imam Widodo sebagai Komandan Korps Brimob (Dankorbrimob).

Menanggapi hal ini, Komisi III DPR RI berencana mengadakan rapat internal untuk membahas situasi yang berkembang, termasuk tuntutan tersebut.

Anggota Komisi III, Hinca Panjaitan, memastikan bahwa pihaknya akan mencecar para petinggi Polri terkait insiden maut ini dalam rapat kerja mendatang.

Presiden Prabowo Subianto juga sudah menyatakan keprihatinan dan kesedihan yang mendalam atas peristiwa tersebut.

Prabowo mengaku terkejut dan kecewa terhadap kesewenang-wenangan polisi dalam menghadapi aksi unjuk rasa masyarakat.

"Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini. Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya," ujar Prabowo

Ia berjanji akan mengusut tuntas aksi kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?