Program Makan Bergizi di Cianjur Jadi Petaka, 9 Siswa Keracunan Massal Diduga Akibat Melon Asam

Andi Ahmad S Suara.Com
Kamis, 04 September 2025 | 20:16 WIB
Program Makan Bergizi di Cianjur Jadi Petaka, 9 Siswa Keracunan Massal Diduga Akibat Melon Asam
Ilustrasi menu program makan bergizi gratis alias MBG atau ilustrasi keracunan akibat MBG di Cianjur. (ist)
Baca 10 detik
  • Peristiwa ini terjadi setelah sekitar 200 siswa menyantap menu MBG hari itu
  • Sebuah tim khusus langsung diturunkan untuk melakukan penelusuran dan penanganan

Suara.com - Program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menjadi solusi gizi kini justru membawa petaka di Cianjur, Jawa Barat.

Sembilan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Islamiyah di Kelurahan Sayang harus dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan usai menyantap menu dari program tersebut pada Kamis (4/9/2025).

Insiden ini langsung memicu respons cepat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur yang kini tengah melakukan investigasi mendalam untuk menemukan sumber masalahnya.

Menurut keterangan Kepala Sekolah MTs Islamiyah, Endang Suryana, peristiwa ini terjadi setelah sekitar 200 siswa menyantap menu MBG hari itu, yang terdiri dari nasi, olahan telur, tumis labu, dan buah melon. Namun, kejanggalan mulai terasa pada menu buahnya.

Sejumlah siswa mengeluhkan bahwa melon yang mereka terima memiliki rasa yang tidak biasa, yakni asam. Tak lama kemudian, mimpi buruk itu dimulai.

"Selang beberapa menit sejumlah siswa yang memakan melon mengeluhkan pusing, mual, dan muntah," kata Endang.

Pihak sekolah yang panik segera membawa para siswa yang menunjukkan gejala keracunan ke RSUD Sayang Cianjur untuk mendapatkan pertolongan medis.

Endang menegaskan bahwa ini adalah insiden pertama sejak program MBG berjalan di sekolahnya selama dua bulan terakhir. "Mereka yang keracunan menyantap buah melon yang terasa asam," tegasnya.

Menanggapi laporan keracunan massal ini, Dinkes Kabupaten Cianjur tidak tinggal diam. Sebuah tim khusus langsung diturunkan untuk melakukan penelusuran dan penanganan. Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Made Setiawan, menyatakan pihaknya serius menangani kasus ini.

Baca Juga: Anggaran MBG di 2026 Tembus Rp335 Triliun, Setara 10 Persen Belanja Negara

"Tim sudah mengambil sampel makanan dan muntah untuk dilakukan uji laboratorium, guna memastikan penyebab keracunan," kata Made Setiawan, dilansir dari Antara.

Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan independen, sampel tersebut tidak diuji di Cianjur, melainkan dikirim ke laboratorium di Bandung. Made menegaskan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti sebelum hasil lab keluar.

Kabar baiknya, kesembilan siswa yang menjadi korban telah mendapatkan penanganan medis yang cepat dan kondisi mereka dilaporkan sudah berangsur pulih.

"Kondisinya sudah mulai pulih. Seluruh siswa sudah pulang ke rumah," jelas Made.

Meski begitu, para siswa belum diizinkan beraktivitas normal. Mereka kini berada di bawah pengawasan tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat hingga dinyatakan sembuh total.

Insiden ini menjadi pukulan telak bagi pelaksanaan program MBG di Cianjur. Dinkes kini berkoordinasi intensif dengan dinas terkait dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengevaluasi secara menyeluruh sistem penyediaan makanan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?