- Pengerahan Kekuatan Besar
- Imbauan Aksi Damai
- Antisipasi Lalu Lintas
Suara.com - Kekuatan pengamanan dalam jumlah besar diturunkan untuk mengawal aksi unjuk rasa yang akan digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada hari Senin (1/9/2025) ini.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 5.369 personel gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta dikerahkan untuk memastikan situasi tetap kondusif.
Pengerahan ribuan personel ini dilakukan menyusul adanya pemberitahuan dari sejumlah aliansi masyarakat dan mahasiswa yang akan kembali menyuarakan aspirasinya di jantung ibu kota.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa pengerahan pasukan ini merupakan langkah proaktif untuk menjamin keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung. Pihaknya ingin memastikan hak warga untuk menyampaikan pendapat di muka umum dapat berjalan lancar tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat luas.
"Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya," kata Susatyo di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Senin.
Menurut Susatyo, izin untuk menggelar unjuk rasa telah diterima dari beberapa elemen, baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum. Lokasi aksi tidak hanya terpusat di depan Gedung DPR/MPR, tetapi juga di sejumlah titik strategis lainnya di Jakarta.
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan, kekuatan pengamanan disiagakan secara penuh. "Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik," ujar Susatyo.
Lebih dari sekadar menjaga, Kombes Susatyo juga menyampaikan imbauan tegas kepada seluruh massa aksi. Ia meminta agar demonstrasi dilakukan secara damai dan mengedepankan ketertiban. Pihaknya melarang keras adanya tindakan anarkis seperti membakar ban, merusak fasilitas umum, atau melakukan blokade jalan yang dapat memicu kemacetan dan merugikan pengguna jalan lain.
"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," tutur Susatyo.
Baca Juga: Usai Rumah Djarah, Pesan Menohok Sri Mulyani untuk Pejabat dan Netizen
Sebagai langkah antisipasi dampak aksi terhadap lalu lintas, pihak kepolisian juga telah menyiapkan skenario pengalihan arus. Susatyo menjelaskan bahwa kebijakan rekayasa lalu lintas ini akan bersifat situasional, tergantung pada kondisi dan eskalasi massa di lapangan.
Meski demikian, ia secara proaktif mengimbau warga Jakarta untuk sementara waktu menghindari kawasan sekitar Gedung DPR/MPR dan mencari jalur alternatif.
"Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami," tegas Susatyo.
Di tengah potensi memanasnya situasi, Kapolres juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menerima informasi. Ia meminta agar warga tidak mudah terprovokasi oleh berita bohong atau hoaks yang kerap beredar di media sosial, yang sengaja disebar untuk memicu kegaduhan.