AKBP Ihram membeberkan bahwa pelaku dan korban telah menjalin hubungan asmara selama tiga tahun dan tinggal bersama di satu kamar kos. Namun, hubungan mereka sering diwarnai pertengkaran karena masalah ekonomi.
"Selanjutnya pelaku ini sedikit kewalahan terhadap kebutuhan ekonomi dan gaya hidup korban, yang menuntut gaya hidup hedonis, salah satunya adalah selalu minta HP yang baru," ujarnya.
Pada malam nahas itu, pertengkaran kembali pecah. Pelaku yang baru pulang kerja mendapati pintu kos dikunci dari dalam oleh korban. Setelah menunggu satu jam, pintu akhirnya dibuka dan cekcok pun tak terhindarkan.
"Pelaku menunggu satu jam dan kemudian dibukakan pintu oleh korban. Selanjutnya terjadi cekcok lagi, korban naik ke lantai atas yang kemudian diikuti oleh pelaku," ucapnya.
Di puncak amarahnya, pelaku mengambil sebilah pisau dan menghabisi nyawa korban.
"Pelaku seketika mengambil alat bantu jenis pisau dan menusukkan ke leher korban hingga korban meninggal dunia. Selanjutnya, pelaku memutilasi korban di dalam kamar mandi kos," ujar AKBP Ihram.