Kompolnas: CCTV Baru Bukan untuk Tandingi Video Viral, tapi Perkaya Informasi Kasus Ojol

Senin, 08 September 2025 | 18:35 WIB
Kompolnas: CCTV Baru Bukan untuk Tandingi Video Viral, tapi Perkaya Informasi Kasus Ojol
Komisioner Kompolnas Choirul Anam di Polda Metro Jaya, Jakarta. [Suara.com/Yasir]

Suara.com - Komisi Kepolisian Nasional atau Kompolnas menegaskan bahwa pengumpulan rekaman CCTV baru terkait tewasnya Affan Kurniawan bukan bertujuan untuk membandingkan (compare) atau membantah video yang telah beredar luas di publik. Tujuannya adalah untuk memperkaya informasi agar fakta hukum semakin terang benderang.

Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menjelaskan bahwa pengambilan CCTV dari berbagai sudut pandang justru akan melengkapi bukti digital yang sudah ada, termasuk video berkualitas tinggi dari masyarakat.

"Bukan membandingkan, tapi menambahkan berbagai informasi berupa [bukti] digital dari beberapa sudut pandang. Kan ada [video] dari publik yang mengambil [gambar] bagus, jarak dekat," kata Anam di Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).

Ia menambahkan, rekaman yang diamankan oleh penyidik Bareskrim Polri bersama Kompolnas dan Komnas HAM ini akan membuat kronologi peristiwa menjadi semakin jelas.

"Jadi itu menambah sudut pandang, menambah kekayaan informasinya sehingga kasusnya semakin lama, semakin terang peristiwanya. Dan yang paling penting sekali lagi, ini bagian dari upaya proses tindak pidana," jelasnya.

Sebagai informasi, pengemudi ojol Affan Kurniawan tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi unjuk rasa pada 28 Agustus. Terdapat tujuh personel Brimob di dalam rantis tersebut yang kini ditetapkan sebagai terduga pelanggar.

Kompol Cosmas K. Gae dan sopir rantis, Bripka Rohmat, dikategorikan melakukan pelanggaran berat. Sementara lima personel lainnya (Aipda R, Briptu D, Bripda M, Bharaka J, dan Bharaka Y) melakukan pelanggaran sedang.

Pada Rabu (3/9), Komisi Kode Etik Polri (KKEP) telah menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan kepada Kompol Cosmas. Ia dinilai tidak profesional dalam menangani aksi unjuk rasa sehingga mengakibatkan korban jiwa. Cosmas merupakan komandan yang duduk di samping Bripka Rohmat saat insiden terjadi.

Baca Juga: Kasus Ojol Tewas Dilindas Rantis: CCTV dari Gedung Tinggi Perjelas Kronologi Kejadian

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI