Alasan Pengunduran Diri dan Situasi Politik Terkini
Dalam surat pengunduran dirinya kepada Presiden Ramchandra Paudel, Perdana Menteri KP Sharma Oli (73) menyatakan bahwa ia mundur untuk "memfasilitasi solusi terhadap masalah ini dan membantu menyelesaikannya secara politis sesuai dengan konstitusi."
Pihak kepresidenan telah menerima pengunduran diri tersebut dan memulai "proses serta diskusi untuk mencari pemimpin baru."
Sementara Oli telah mundur, masih belum jelas siapa yang akan menggantikannya atau bagaimana situasi akan berkembang selanjutnya, mengingat belum ada sosok yang bertanggung jawab penuh atas situasi yang kacau ini.
Beberapa pemimpin, termasuk para menteri, dilaporkan telah mencari perlindungan di bawah pengamanan pasukan keamanan.
Gerakan protes ini tampak spontan dan tidak memiliki kepemimpinan yang terorganisasi. Awalnya, ribuan anak muda mencoba menyerbu gedung parlemen pada Senin, dan sebagian besar korban tewas terjadi di sekitar gedung parlemen dan gedung-gedung pemerintah pada hari itu.
Protes terus berlanjut pada Selasa, di mana massa di Kathmandu membakar markas Partai Kongres Nepal, yang merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa, dan rumah pemimpinnya, Sher Bahadur Deuba. Rumah KP Oli yang juga pemimpin Partai Komunis juga menjadi sasaran amuk massa.
Meskipun larangan media sosial telah dicabut, dampaknya telanjur meluas. Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Nepal menyatakan bahwa larangan itu dicabut setelah pertemuan darurat untuk "menanggapi tuntutan Gen Z."
Namun, di minggu-minggu sebelum larangan itu, kampanye "nepo kid" yang menyoroti gaya hidup mewah anak-anak politisi dan dugaan korupsi telah menjadi sorotan mancanegara.
Baca Juga: Mahasiswa Geruduk DPR: Ultimatum 17+8 Tuntutan Rakyat Menggema!