Hendri Satrio Beri Pesan Menkeu Baru: Kurangi Bicara Banyakin Aksi

Kamis, 11 September 2025 | 11:01 WIB
Hendri Satrio Beri Pesan Menkeu Baru: Kurangi Bicara Banyakin Aksi
Menteri Keuangan (Menkeu) pengganti Sri Mulyani, Purbaya Yudhi Sadewa. [Suara.com/Novian]
Baca 10 detik
  • Menteri Keuangan yang Baru Diminta Banyak Aksi daripada Bicara
  • Gaya Bicara Purbawa Yudhi Sadewa Jadi Kontroversi
  • Diminta jangan sombong 

Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa jadi sorotan usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025.

Pasalnya, baru sehari menjabat menjadi Menkeu, pihaknya sudah mengalami blunder dengan mengatakan pernyataan yang kontroversial.

Menurut Pakar Komunikasi, Hendri Satrio, Purbaya adalah sosok yang mungkin sudah lama menantikan jabatan sebagai Menkeu, sehingga tidak bisa mengontrol pernyataannya.

“Iya emang dia (Purbaya) belum ketemu Hendri Satrio sih.. kalau sudah ketemu, waduh gue kasih tahu itu,” sentil Hendri, dikutip dari youtube Bambang Widjojanto, Rabu (10/9/25).

“Dia sebenarnya jadi pejabat kan lama ya. Cuman kayaknya dia sudah lama nungguin jabatan jadi Menteri Keuangan tuh. Jadi ngomongnya jadi bablas deh,” imbuhnya.

Hendri mengatakan bahwa posisi Purbaya masih dilindungi oleh momen rakyat Indonesia yang baru saja tenang, sehingga tidak terkena dampak emosi yang menggelegar.

“Tapi dia tadi udah minta maaf, “mohon maaf kalau komunikasi publik saya ada yang salah”. Kalau gak salah gitu,” ungkapnya.

“Untung masyarakat sudah reda marahnya. Kalau belum reda mendengar omongan kayak gitu, waduhh, menurut saya nggak oke itu,” tegasnya.

Hendri berpesan pada Menteri – Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo agar memperbaiki komunikasi politiknya.

Baca Juga: Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Ini Rekam Jejak Rahayu Saraswati: Aktif Perjuangkan Hak Perempuan

Terlebih untuk Menteri Keuangan, yang menurut Hendri segala ucapannya bisa mempengaruhi market, sehingga harus hati – hati.

“Jadi buat Menteri – Menteri Pak Prabowo itu memang sebaiknya Komunikasi Politiknya itu diperbaiki,” ucapnya.

“Apalagi ini Menteri Keuangan ya. Segala ucapanya itu bisa mempengaruhi pasar,” sambungnya.

Menurut Hendri seharusnya Purbaya menjadi sosok Menkeu yang irit bicara, sehingga lebih banyak aksinya.

“Jadi sebaiknya sih irit – irit bicara kayak Bu Sri Mulyani, kayak Bambang Brodjonegoro, itu keren menurut gue. Karena dia bukan lagi Kepala LPS,” ungkap Hendri.

“Sekarang sih menurut gue yang penting kurangin bicara, banyakin aksi,” tegasnya.

Purbaya sebelumnya dalam konferensi pers pertamanya menyebut bahwa gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat hanyalah suara dari “sebagian kecil masyarakat yang merasa hidupnya terganggu dan belum tercukupi,”.

Hal ini menurut Hendri sangat kurang tepat.

Selain itu Hendri juga mengatakan bahwa Purbaya sempat menyebut rakyat Indonesia akan sibuk mencari kerja setelah ini karena lowongan pekerjaan semakin banyak.

Hendri menilai bahwa pernyataan tersebut memang bagian dari doa – doa baik, namun dirasa kurang tepat.

“Banyak yang nylekit itu, 17+8, dia kan ngomongnya ini sebagian kecil rakyat aja, “kalau dengan saya nanti orang akan sibuk cari kerja, karena kerjaan banyak kan, sudah membaik”.” Ujarnya.

“Itu memang doa – doa yang bagus, Cuma doa – doa yang bagus kalau penyampaiannya dirasa kurang tepat ya gimana,” tambahnya.

Meski demikian, Hendri menghargai penuh atas apa yang sudah dipilih oleh Presiden Prabowo.

Sehingga menurut Hendri hal ini menjadi tugas bagi Purbaya untuk membuktikan bahwa dirinya bisa memperbaiki kondisi keuangan negara.

“Tapi inikan sudah dipilih oleh Pak Prabowo ya. Jadi dia tinggal membuktikan aja bahwa memang dia bisa memperbaiki kondisi keuangan negeri ini,” tegasnya.

Sebelumnya, Purbaya telah mengungkapkan permohonan maafnya dengan menyebut dirinya “Menteri kagetan” dan mengaku belum terbiasa dengan sorotan media.

Purbaya berjanji akan lebih berhati – hati dan meminta waktu untuk bekerja dengan baik.

Blunder tersebut menjadi sorotan pasalnya terjadi di tengah krisis kepercayaan publik terhadap elite politik.

Purbaya menyampaikan dua kali permintaan maaf sehari setelah resmi dilantik Presiden Prabowo, Selasa (9/9/25).

Kontributor : Kanita

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI