Sumatra
Di Sumatra Barat, masyarakat Minangkabau mengenal "deta" atau penutup kepala berbentuk ikat kain yang kerap digunakan dalam acara adat.
Namun, peci hitam juga populer, terutama sebagai busana resmi pria dalam pernikahan maupun kegiatan keagamaan.
Di Aceh, peci kerap dipadukan dengan pakaian adat "Meukeusah".
Jawa
Masyarakat Jawa mengenal dua bentuk utama penutup kepala: blangkon dan peci.
Jika blangkon identik dengan budaya tradisional Jawa, peci digunakan dalam konteks yang lebih formal, termasuk saat menghadiri acara pemerintahan dan keagamaan.
Dalam tradisi santri, peci menjadi simbol kesalehan dan kerendahan hati.
Kalimantan
Baca Juga: Pak Raden Si Unyil Berkisah Kera Usil dalam Buku Pedagang Peci Kecurian
Di beberapa daerah Kalimantan, peci menjadi bagian dari pakaian adat Muslim setempat, khususnya dalam acara keagamaan seperti pernikahan atau peringatan Maulid Nabi.
Peci di sini sering dipadukan dengan baju kurung dan sarung, menunjukkan asimilasi budaya Melayu-Islam.
Sulawesi
Di Sulawesi Selatan, khususnya dalam budaya Bugis-Makassar, peci menjadi pelengkap busana adat pria bersama "jas tutup" dan sarung sutra.
Peci hitam dianggap menambah kewibawaan dan kerap dipakai dalam acara resmi maupun resepsi pernikahan.
Papua