AGRA Sebut Longsor di PT Freeport Hanya Puncak Gunung Es dari Eksploitasi Mineral di Papua

Selasa, 16 September 2025 | 10:22 WIB
AGRA Sebut Longsor di PT Freeport Hanya Puncak Gunung Es dari Eksploitasi Mineral di Papua
Kawasan Grasberg Mine milik PT. Freeport Indonesia (PTFI ) di Tembagapura, Mimika, Timika, Papua, Minggu (15/2).
Baca 10 detik
  • Agra menilai kecelakaan di tambang Freeport menunjukkan lemahnya keselamatan kerja dan buruknya evakuasi
  • Freeport dianggap lebih mengutamakan keuntungan daripada nyawa buruh dan kesejahteraan rakyat Papua
  • Agra menuntut evakuasi segera, audit keselamatan, evaluasi izin Freeport, dan penghentian tambang yang merugikan rakyat

Suara.com - Aliansi Gerakan Reforma Agraria atau Agra menyoroti kecelakaan kerja terjadi di pertambangan PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua Tengah.

Dilaporkan tujuh orang pekerja terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) akibat longsor pada 8 September 2025 lalu, hingga kini belum berhasil di evakuasi.

Sekretaris Jenderal Agra, Saiful Wathoni menyebut bahwa peristiwa itu, bukan sekedar kecelakaan kerja, melainkan bukti lemahnya perlindungan keselamatan buruh, buruknya proses evakuasi, dan ketidakadilan besar dari keberadaan Freeport di Indonesia.

"Perusahaan tambang sekelas Freeport seharusnya memiliki standar keselamatan tertinggi. Namun kenyataannya, sistem darurat tidak mampu menyelamatkan buruh saat longsor terjadi," kata Saiful lewat keterangannya kepada Suara.com, Senin (15/9/2025).

Agra menyoroti laporan media yang menyatakan bahwa para korban sempat berkomunikasi lewat handy talkie (HT) sebelum akhirnya hilang kontak.

Mereka memandang bahwa hal tersebut menunjukkan adanya waktu krusial yang seharusnya dapat dimanfaatkan dengan sistem evakuasi yang baik, namun gagal dilakukan.

Ilustrasi longsor. (Dokumen Pribadi/ist)
Ilustrasi longsor. (Dokumen Pribadi/ist)

"Hal itu menunjukkan keselamatan buruh tidak pernah benar-benar menjadi prioritas. Buruh dipaksa bekerja dalam kondisi berbahaya, sementara perusahaan hanya mengejar keuntungan," kata Saiful.

Saiful menegaskan tidak ada alasan untuk tidak segera menyelamatkan para pekerja. Apalagi mereka sudah terjebak berhari-hari.

"Seharusnya perusahaan dengan teknologi mutakhir mampu bertindak dengan cepat. Alasan alam tidak seharusnya menjadi tameng bagi perusahaan raksasa dengan modal besar dan keuntungan miliaran dolar per tahun ini, sebab setiap menit keterlambatan berarti mempertaruhkan nyawa buruh," tegasnya.

Baca Juga: Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!

Menurut Saiful, kecelakaan kerja yang mengakibatkan tujuh buruh terjebak, hanya satu potret dari persoalan besar yang ditimbulkan dengan beroperasinya PT Freeport di tanah Papua.

"Selama lebih dari setengah abad beroperasi, Freeport telah mengeruk emas, tembaga, dan mineral dari tanah Papua namun yang hanya menyisakan kerusakan, penderitaan dan kemiskinan bagi rakyat Papua," tegasnya.

Menurutnya, semua keuntungan yang diraup Freeport dari Papua sebagian besar dibawa ke negara asalnya Amerika Serikat. Sementara rakyat Papua, kata Saiful, hanya mendapat remah kecil dari kekayaan yang dikuras habis.

Untuk itu Agra menyampaikan lima tuntutannya:

  1. Selamatkan buruh sekarang juga! Freeport wajib mempercepat proses evakuasi tujuh orang buruh yang masih terjebak longsor dan bertanggung jawab penuh atas keselamatannya!
  2. Audit menyeluruh sistem keselamatan kerja di Tambang Freeport! Pemerintah indonesia harus melakukan investigasi independen terhadap standar keselamatan tambang Freeport.
  3. Evaluasi IUPK Freeport! Pemerintah Indonesia harus meninjau ulang izin operasi PT. Freeport yang hanya menguntungkan Pemodal, tetapi merugikan Buruh, Rakyat Papua dan Bangsa Indonesia!
  4. Hentikan praktek tambang rakus! Negara harus memastikan bahwa pertambangan dikelola untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan hanya untuk segelintir elit dan perusahaan asing.
  5. Hentikan ketergantungan pada perusahaan asing yang hanya mengeruk kekayaan, merusak lingkungan, dan memiskinkan rakyat!

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI